Find Us On Social Media :

Sakit Hati Karena Diselingkuhi Itu Wajar, Psikiater Ungkap Alasannya hingga Bongkar Cara Move On yang Nyaman!

By None, Sabtu, 6 Agustus 2022 | 06:00 WIB

Ilustrasi sakit hati karena diselingkuhi

Grid.ID - Sakit hati karena diselingkuhi itu wajar, psikiater ungkap alasan di baliknya.

Tak hanya mengungkap alasan sakit hati karena diselingkuhi, psikiater ini juga bongkar cara move on dengan nyaman.

Bukan cepat-cepat move on dari rasa sakit hati karena diselingkuhi, psikiater ini justru menyarankan agar lebih menikmati perasaan yang sedang dirasakan.

Perasaan sakit hati yang dialami saat diselingkuhi oleh pasangan biasanya sangat sulit hilang.

Ada perasaan marah, dendam, tidak menerima hingga tak percaya akan kejadian buruk sekaligus penghinaan yang kita alami itu.

Berbagai perasaan negatif ini masih terus berkecamuk meskipun sudah berusaha memaafkan pasangan atau erupaya move on.

Banyak dari kita juga masih memendam rasa sakit hati tersebut meskipun sudah berpisah dari pasangan yang tidak setia itu.

Penjelasan ahli soal perasaan sakit hati akibat diselingkuhi

Seringkali, kita juga tidak paham kenapa masih terus-terusan memendam perasaan sakit hari tersebut.

Baca Juga: Terlanjur Sakit Hati dengan Putri Delina? Tolak Didoakan Rujuk dengan Sule, Nathalie Holscher Justru Ungkap Pengakuan Ini hingga Singgung Tabiat Rizky Febian, Ada Apa?

Padahal kita tahu jika hal tersebut buruk untuk kesehatan mental dan bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Rupanya, ada penjelasan ilmiah yang menjadi alasan perasaan negatif tersebut tetap bertahan meski sudah berusaha mengikhlaskan.

Psikiater yang praktik di RS Jiwa Prof. DR. Soerojo Magelang di Magelang, dr.Santi Yuliani,M.Sc.,Sp.KJ mengatakan perasaan tersebut sangat bisa dipahami.

"Itu bukan karena kamu gak ikhlas. Itu bukan karena kamu gak memaafkan," katanya, seperti dikutip dari akun Instagramnya.

Ketika kita masih merasakan kesedihan tersebut sebenarnya otak sedang berusaha mencerna kejadian tersebut dan memprogram ulang.

Ia menjelaskan, ada tiga area memori di otak yang terluka ketika diselingkuhi yakni kepercayaan, harga diri dan rasa aman.

Jadi wajar saja jika otak dan perasaan kita masih butuh waktu dan prosesnya tidak bisa dilakukan dalam sekejap.

Kita bisa menjalani dan menghargai proses tersebut agar bisa benar-benar menghilangkan kenangan buruknya dan mencari pasangan yang lebih baik.

"Take your time. Kamu sudah melangkah, apresiasi dirimu. Keep the good work," pesan Dokter Santi.

Sering Diselingkuhi Dapat Berdampak bagi Mental?

Baca Juga: 'Semoga Kita Nggak Keprovokasi Ya', Viral Curhatan Keisya Levronka di Twitter Diduga Ditujukan untuk Ivan Gunawan, Igun Langsung Unggah Permintaan Maaf

Dalam suatu hubungan, akan selalu ada potensi terjadinya perselingkuhan.

Perilaku ini tidak memandang status karena hubungan berpacaran atau menikah pun riskan dari hadirnya orang ketiga.

Tentu saja, berselingkuh dapat menghancurkan suatu hubungan.

Biasanya, tindakan ini disertai dengan turunnya harga diri mereka yang diselingkuhi dalam jangka panjang.

Hal ini juga dialami oleh Nissa dalam audio drama siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Cukupkah Dengan Niat Memaafkan? Part 1” di Spotify.

Nissa harus berjuang menghadapi suaminya yang sudah selingkuh selama satu tahun.

Terlebih, dalam waktu perselingkuhan yang terjadi sudah cukup lama.

Tahukah kalian kalau ternyata korban yang diselingkuhi bisa memiliki gangguan kesehatan mental?

Berikut adalah dampak tak terduga yang dirasakan mereka.

Memengaruhi harga diri dan persepsi cinta

Meskipun kita sering berpikir korban perselingkuhan adalah diri kita sendiri, Dr. Julie Gurner, kepada Insider, mengatakan bahwa dalam jangka panjang, orang lain juga dapat terpengaruh.

Menurutnya, "Ini dapat memengaruhi hidup Anda, tetapi yang nyata adalah hal itu juga dapat memengaruhi pilihan pasangan Anda di masa depan," katanya.

Baca Juga: 'Saya Tidak Mau Sakit Hati dan Hancur', Hasil Sidang Mediasi Sepakat Nathalie Holscher Cerai dari Sule, sang Mantan DJ Tegaskan Tak Minta Gono-gini, Ternyata Ini yang Diharapkan

Dikatakan pula, seseorang mungkin melonggarkan atau menarik batas-batas toleransi dalam dirinya.

Seperti memiliki krisis kepercayaan pada suatu hubungan.

Mempertanyakan harga diri Diselingkuhi pasti membuat kita berpikir mengenai skenario terburuk dari diri sendiri sebagai reaksi awal.

Menurut Saba Harouni Lurie, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi dan pendiri Take Root Therapy, perselingkuhan tentu dapat menyebabkan lebih banyak kehancuran.

"Bukan hal yang aneh jika mereka yang diselingkuhi akan bertanya-tanya mengenai hal yang mereka lakukan sehingga pasangannya bisa selingkuh? Atau apakah mereka tidak cukup sempurna untuk pasangannya?" katanya.

Ia juga menambahkan, “Hal itu juga bisa membuat mereka meragukan intuisinya sendiri, dan membuat mereka sulit untuk memercayai diri sendiri.

Terutama jika mereka tidak memiliki keraguan tentang pasangan sebelum akhirnya kebenaran terungkap.”

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Mengapa Perasaan Sakit Hati akibat Diselingkuhi Sulit Hilang? (*)