Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Video lama Kartika Putri saat tabayyun dengan Richard Lee kembali viral di media sosial.
Terlihat di dalam video tersebut, Kartika Putri salah mengartikan salah satu pernyataan Richard Lee.
Menanggapi hal itu, istri Habib Usman bin Yahya ini mengatakan video tersebut justru memperkeruh konfliknya dengan Richard Lee.
"Ya itu, aku lucunya gini, video tersebut kan digunakan oleh dia untuk memperparah ya," ungkap Kartika Putri saat Grid.ID temui di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Selasa (13/9/2022).
Akan tetapi, Kartika yakin video tersebut tidak memengaruhi proses hukum Richard Lee.
"Tapi kan tidak menggoyangkan pihak kepolisian untuk menetapkan dia sebagai tersangka," tambahnya.
Oleh karena itu, Kartika Putri memilih tak memedulikan video tersebut.
Dia yakin akan tetap memenangkan perseteruan melawan Richard Lee.
"Aku merasa kalau aku sudah di jalur yang benar," kata Kartika Putri.
Menurut Kartika Putri, video tersebut dibuat untuk menggiring opini publik.
Baca Juga: Dokter Langsung Ambil Tindakan! Kartika Putri Alami Kondisi Ini Sepulang Babymoon dari Inggris
Kartika mengatakan hal ini masuk ke dalam pasal UU ITE.
"Dengan adanya itu justru aku berterima kasih sih. Jadi ada bukti baru di pengadilan bahwa dia sengaja motong video tersebut dengan tujuan menggiring opini negatif, masuk ke UU ITE yang dia lakukan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Richard Lee dilaporkan Kartika Putri atas kasus dugaan pencemaran nama baik pada Januari 2021 lalu di Polda Metro Jaya.
Hal itu berawal dari Richard Lee yang memberikan edukasi melalui kanal YouTube-nya tentang salah satu produk kecantikan berupa krim wajah yang dinilai berbahaya.
Melalui uji laboratorium, Richard menyebut produk tersebut mengandung bahan kimia berbahaya.
Rupanya, produk kecantikan itu pernah dipromosikan oleh Kartika Putri selaku publik figur.
Merasa tersinggung, Kartika Putri akhirnya menyindir Richard Lee melalui tayangan konten di kanal Youtube-nya.
Kartika Putri juga tak terima produk endorsement-nya disebut berbahaya oleh sang dokter.
(*)