Find Us On Social Media :

130 Orang Meninggal dalam Kerusuhan Suporter Bola di Kanjuruhan Malang, Penggunaan Gas Air Mata Jadi Sorotan, Melanggar Kode Keamanan FIFA?

By Novita, Minggu, 2 Oktober 2022 | 12:22 WIB

Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Pasalnya, gas air mata yang diturunkan turut dirasakan oleh suporter lain yang tidak turun ke lapangan.

Mengingat jumlah suporter yang rusuh dengan penonton lainnya cukup berbanding.

"Jumlah penonton sebanyak 40 ribu orang dan tidak semuanya kecewa. Hanya sekitar 3 ribuan yang turun ke lapangan dan bikin rusuh," kata Irjen Pol Nico Afinta, Kapolda Jawa Timur dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022).

Tak heran bila penggunaan gas air mata turut menjadi sorotan lantaran dianggap jadi penyebab puluhan ratusan jiwa melayang.

Salah satunya seperti yang terlihat dalam cuitan Twitter @akmalmarhali, pada Minggu (2/10/2022).

"Penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin," tulis @akmalmarhali.

Bahkan ada yang menyebut tindakan tersebut melanggar kode keamanan FIFA, induk sepak bola dunia.

Hal ini tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulation pasal 19 (b) yang berbunyi sebagai berikut.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun, 129 Orang Meninggal Dunia, Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang Jadi Sorotan

"No firearms or "crowd control gas" shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali masa' dilarang dibawa atau digunakan)".

Penggunaan gas air mata jadi sorotan, pihak kepolisian akhirnya mengungkap alasannya.