Find Us On Social Media :

Polisi Sita Buku-buku di Rumah Sekeluarga Tewas di Kalideres, Singgung Soal Dugaan Ikuti Paham Apokaliptik: Bukan Sekte

By Mentari Aprelia, Selasa, 15 November 2022 | 10:47 WIB

Petugas dari Polda Metro Jaya sedang berada di rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta

Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia

Grid.ID - Kasus sekeluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat hingga saat ini masih didalami polisi.

Minimnya barang bukti dan tanda kematian yang ganjil memang membuat kasus kematian sekeluarga di Kalideres ini masih diliputi misteri.

Jika sebelumnya pihak kepolisian menyebut korban meninggal dalam kondisi kelaparan, justru banyak saksi yang menyebut keluarga korban memiliki kondisi ekonomi yang berkecukupan.

Salah satu kesaksian muncul dari ketua RT tempat keluarga korban tinggal, yaitu di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres, Jakarta Barat.

Menurut Asiung sang ketua RT, keluarga korban yang terdiri dari Rudiyanto Gunawan (71), anak Dian (42), istri K. Margaretha Gunawan (66), dan adik Budiyanto Gunawan (68) termasuk golongan mampu.

Bahkan mereka tak pernah mendapatkan bantuan sosial.

"Mereka keluarga mampu, bukan penerima bansos," kata Ketua RT, Asiung dilansir dari artikel Grid.ID sebelumnya, Selasa (15/11/2022).

Bahkan mereka juga memiliki mobil dan sepeda motor.

"Jadi betul sebelum itu korban punya mobil dan motor warga sekitar juga mengetahui korban memiliki kedua kendaraan tersebut," sambungnya.

Baca Juga: Ternyata Punya Mobil dan Motor, Pakar Sebut Sekeluarga yang Tewas Kelaparan di Kalideres Ikuti Paham Apokaliptik, Apa Itu?

Asiung menuturkan, sebelum terjadinya peristiwa yang menggegerkan tersebut, mobil dengan jenis Honda Brio dan sepeda motor yang mereka miliki kerap digunakan untuk ke pasar.

"Punya mobil dan motor yang kadang kadang sebelum kejadian suka ke pasar ibu dan anak ini."

"Kalau jenis mobilnya Honda Brio," ujar Asiung.

Fakta ini pun menimbulkan dugaan bahwa keluarga korban menganut paham tertentu hingga nekat bunuh diri dengan cara melaparkan diri.

"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," ujar Adrianus.

Selain mengikuti aliran sesat, ia juga memikirkan kemungkinan adanya pihak yang sengaja tak memberi akses makanan pada korban sehingga bisa meninggal karena kelaparan.

"Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu," kata Adrianus.

"Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat," lanjut Adrianus.

Membuktikan adanya dugaan soal keluarga korban yang menganut paham sesat, polisi menyita berbagai barang dari rumah keluarga korban.

Termasuk di antaranya adalah beberapa buku yang ditemukan di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres, Jakarta Barat tersebut.

Baca Juga: Misterius, Polisi Masih Kesulitan Menyelidiki Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres

Namun, Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi mengatakan semua buku yang ditemukan polisi tidak ada yang berkaitan dengan sekte tertentu.

"Buku-buku ada, tapi enggak ada sekte-sekte. Masih dipelajari, bukan sekte kok, buku biasa," kata Avrilendi dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (15/11/2022).

Avrilendi menerangkan selain buku, pihaknya juga berhasil menyita sejumlah barang bukti lain yang ada di rumah tersebut.

"Ya, kita sih secara garis besar hampir sebagian besar barang-barang yang ada di kamar, di ruangan kita keluarkan semua. "

"Kita kumpulin dan data," tuturnya.

(*)