Find Us On Social Media :

Disfungsi Keluarga, The Wandering Hadirkan Getirnya Hidup dan Rumitnya Cinta

By Nira Emily, Senin, 21 November 2022 | 16:30 WIB

Citra yang didapat dari visual macam ini adalah puitis cenderung pedih. Kondisi ini memaksa penonton yang terbiasa dengan alur para tokoh. Teknik ini berhasil. Pasalnya, audiens diposisikan tak 100 persen mengenal karakter.

Bahkan, 15 menit sebelum cerita berakhir pun, penonton baru tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Fumi. Anda ditempatkan sebagai saksi kunci. Orang-orang di sekitar tokoh utama malah tidak tahu detail kejadian. Inilah tugas berat Anda

Menariknya film ini, Yuu Nagira dan Sang Il Lee tak memihak pada tokoh-tokoh kunci dalam Wandering. Mereka objektif dengan tak membenarkan (dugaan) pedofil. 

Tetap memihak pada cinta seraya berempati pada kondisi psikis ketiga tokoh utama. Di ujung, Sang Il Lee membiarkan para tokoh melepas beban hidup karena pada dasarnya setiap insan berhak bahagia dengan cara masing-masing.

Wandering memaknai disfungsi keluarga, getirnya hidup, rumitnya cinta, pengenalan diri, pengejaran kebahagiaan, dan paling penting: sikap tegas menolak segala bentuk kekerasan.

Baca Juga: Cerita Pemain Film Keramat 2: Caruban Larang Saat Syuting, Dikubur Hidup-hidup hingga Alami Kejadian Mistis