Find Us On Social Media :

Divonis Tak Bisa Miliki Keturunan, Wanita di Sumatera Utara Nekat Menyamar Jadi Perawat dan Culik Bayi Berusia 3 Hari

By Rizqy Rhama Zuniar, Sabtu, 17 Desember 2022 | 17:49 WIB

Kisah wanita di Sumatera Utara nekat menyamar jadi perawat demi culik bayi berusia 3 hari.

Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar

Grid.ID - Seorang wanita di Sumatera Utara, bernama Juwita Boru (33) nekat menyamar jadi perawat demi menculik bayi yang baru berusia 3 hari.

Aksi penculikan bayi itu terjadi di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, pada Kamis (15/12/2022).

Beruntung, pelaku penculikan bayi tersebut berhasil ditangkap saat hendak melarikan diri ke Kota Subulussalam, Aceh.

Setelah diamankan polisi, terungkap motif Juwita nekat menculik bayi dari pasangan Arif Misbah Kesogihan dan istrinya tersebut.

Mengutip dari Tribun-Medan.com, Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Rismanto J Purba mengatakan, Juwita nekat menculik bayi Arif Misbah dengan alasan ingin membesarkan anaknya sendiri.

Sebab sebelumnya, Juwita divonis dokter tidak bisa memiliki keteurunan.

"Menurut penjelasan awal pelaku, bahwa tujuan yang bersangkutan mengambil bayi itu adalah untuk dibesarkan sendiri," kata Rismanto yang dikutip Grid.ID dari Tribun-Medan.com, Sabtu (17/12/2022).

"Menurut pelaku, dokter sudah menyatakan dirinya tidak bisa lagi memiliki keturunan," jelasnya.

Baca Juga: Pengasuh Keji Tega Lempar Bayi Hingga Cacat Permanen, Sang Ibu Curhat Pilu Pelaku Berhasil Lolos dari Hukuman Penjara

Sementara itu, Arif Misbah Kesogihan mengaku pertama kali bertemu pelaku saat berada di rumah sakit ketika istrinya akan melahirkan.

Melansir dari Kompas.com, Arif Misbah Kesogihan mengaku melihat pelaku sempat mondar-mandir di ruang bersalin istrinya selama dua hari.

"Pada saat istri saya melahirkan, saya melihat si pelaku mondar-mandir di ruangan tempat bersalin," kata Arif yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

"Ada dua hari saya melihat si pelaku itu mondar-mandir," imbuhnya.

Karena mengenakan pakaian putih dan masker, Arif tak menaruh rasa curiga dan mengira bahwa pelaku merupakan perawat di rumah sakit.

Namun pelaku rupanya membuntuti Arif bersama istri dan bayinya yang pulang ke rumah mereka di Desa Lae Nuaha, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi.

Setelah itu, Arif mengungkapkan, pelaku mendatangi rumahnya dan mengatakan bahwa keluarganya mendapat bantuan subsidi dari BPJS.

"Setelah itu, si pelaku datang ke rumah kami menyampaikan bahwasanya ada menerima bantuan subsidi dari kantor BPJS Sidikalang," kata Arif.

"Karena kami mengira dia adalah perawat, maka kami percaya," ucapnya.

Baca Juga: Culik 10 Anak di Jabodetabek, Eks Napi Terorisme Ini Ternyata Ingin Dipanggil dengan Sebutan Ini, Begini Pengakuan Korban

Percaya dengan ucapan pelaku, Arif bersama mertua dan bayinya kemudian pergi ke Kantor BPJS Sidikalang ditemani Juwita.

Ketika Arif menyerahkan berkas, pelaku mengajak mertua serta bayinya ke Jalan Simpang Salak dengan mengendarai becak motor.

Pelaku kemudian meminta izin kepada mertua Arif untuk menggendong bayinya setibanya di Simpang Salak.

Mertua Arif yang mengira pelaku adalah perawat pun tanpa rasa curiga menyerahkan sang cucu.

Pelaku kemudian pergi meninggalkan mertua Arif sambil menggendong sang cucu dengan dalih ingin membeli minum bayi.

Namun bukannya beli minuman, pelaku justru berniat kabur dengan pergi ke loket bus antarprovinsi sambil membawa bayi Arif ke arah Provinsi Aceh.

Arif langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Dairi dan pelaku berhasil diringkus polisi.

Kini bayi Arif yang masih berusia tiga hari itu pun telah berkumpul kembali bersama keluarganya.

(*)