Find Us On Social Media :

Hadir di Ajang Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022, Dua Perempuan Ini Bagikan Kisah Inspiratif tentang Mewujudkan Mimpi

By Fathia Yasmine, Senin, 26 Desember 2022 | 10:04 WIB

Grid.Id - Peran perempuan dalam mewujudkan kesetaraan gender kini semakin dihargai. Di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah merancang Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) agar perempuan dapat berpartisipasi aktif dalam seluruh proses pengambilan keputusan dalam pembangunan.

Di kancah global, Indonesia juga ikut menyepakati sustainable development goals (SDGs) yang di dalamnya mencakup misi kesetaraan gender.

Berbagai kebijakan yang mendukung kesetaraan partisipasi ekonomi antara perempuan dan laki-laki telah pun terus digulirkan agar perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk eksis di berbagai sektor, khususnya ekonomi.

Meski begitu, upaya mewujudkan kesetaraan gender yang tak mudah. Selain kerap terbentur dengan budaya, langkah perempuan juga kerap terjegal oleh faktor internal, yakni ketidakpercayaan diri untuk memulai.

Baca Juga: Peringatan Hari Ibu, Cinta Laura Ingin Kaum Wanita Semakin Berdaya: Makin Banyak Perempuan Sukses, Gak Hanya Laki-laki

Memahami problematika tersebut, Kemen PPPA bersama Harian Kompas mengadakan ruang diskusi bertajuk “Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022” pada Jumat (16/12/2022) hingga Sabtu (17/12/2022) di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Lewat kegiatan ini, Kemen PPPA mengajak perempuan untuk saling menginspirasi, sehingga mampu memupuk keberanian agar mampu berdaya secara mandiri.

Terdapat empat narasumber yang hadir sebagai pembicara, yakni Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang. Ketua DPR Dr (HC) Puan Maharani, Seniman Visual Diela Maharanie, serta Musisi Violinist Tara Adia. Hari pertama diisi oleh paparan dari Diela dan Tara. Keduanya menceritakan kisah sukses mereka hingga menjadi seperti sekarang.

Ilustrator visual yang handal

Sebagai anak seorang penjahit, Diela sering melihat sang ibu melakukan pekerjaannya. Sembari mengisi waktu, ia kerap meminta sang ibu untuk mengajarinya membuat pola dan motif, mengenal tekstur, memilah-milah lembaran bahan, serta mendesain baju.

Walau tergolong terampil dalam membuat kerajinan tekstil, Diela rupanya tidak memilih jalan hidup yang sama dengan sang ibu. Sebagai gantinya, ia membuat pola di atas kanvas dengan mengikuti les melukis ketika duduk di bangku SD.