Find Us On Social Media :

Hadir di Ajang Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022, Dua Perempuan Ini Bagikan Kisah Inspiratif tentang Mewujudkan Mimpi

By Fathia Yasmine, Senin, 26 Desember 2022 | 10:04 WIB

Seiring berjalannya waktu, Diela terus memupuk keterampilan melukis yang ia miliki. Namun, kegemarannya sempat terhenti ketika menginjak bangku kuliah. Alih-alih masuk jurusan seni, Diela  justru memilih jurusan akuntansi agar bisa menjadi seorang akuntan.

Seiring berjalannya waktu, Diela menyadari bahwa akuntan bukanlah profesi yang ia mimpikan. Akhirnya, ia pun memilih untuk menempuh jalannya sendiri dengan meninggalkan dunia akuntan dan menjadi seorang ilustrator. Kini, perempuan kelahiran 1983 ini dikenal sebagai salah satu seniman muda dalam negeri yang bertalenta.

Lewat karya ilustrasi miliknya,  Diela telah mengharumkan nama bangsa di ranah seni dunia. Pada 2010, ia pun terpilih untuk mengikuti ajang pameran South by Southwest SXSW di Austin, Texas. Tidak berhenti sampai di situ, karyanya juga pernah ditampilkan pada pameran di beberapa negara besar di dunia, seperti Hongkong, Paris, dan Amerika.

Violinist yang berkarakter

Sebagai putri dari seorang diva keroncong, Indra Utami Tamsir, Tara Adia Prawidaninggar memiliki darah seni yang kental.

Tak hanya gemar mendengarkan sang ibu bersenandung, Tara juga memilih untuk mengikuti jejak sang ibu dengan bersekolah di sekolah kejuruan musik, serta melanjutkan kuliah di Institut Kesenian Jakarta jurusan Seni Pertunjukan Musik.

Darah musik kental yang diwarisi orangtuanya menjadi penyemangat Tara untuk terus meniti kariernya di industri musik. Tidak hanya menciptakan lagu serta bernyanyi, Tara juga piawai memainkan sejumlah alat musik seperti biola, gitar, dan piano.

Seiring berjalannya waktu, Tara pun mulai mengembangkan minatnya ke dunia seni peran. Pada 2018, Tara sukses membintangi film Indonesia pertamanya sebagai pemeran utama yang berjudul Sara&Fei: Stadhuis Schandaal.

Meski sukses berkarier sebagai publik figur, Tara mengaku, diperlukan kesabaran serta kegigihan dalam menekuni cita-citanya. Oleh sebab itu, baik Tara maupun Diela menyarankan untuk menikmati setiap proses yang terjadi dan sabar menghadapi segala rintangan karena setiap orang memiliki jalannya masing-masing.