Find Us On Social Media :

Gempa M 7,5 di Maluku Bikin Warga Cemas hingga Muncul Pulau Baru, Begini Penjelasan Ahli

By None, Rabu, 11 Januari 2023 | 18:06 WIB

Ilustrasi gempa dan pulau baru di Teinema, Maluku.

Grid.ID - Gempa magnitudo (M) 7,5 belum lama menerjang Maluku, pada Selasa (10/1/2023) dini hari.

Akibat gempa M 7,5 di Maluku, warga dibuat cemas.

Tak hanya itu, setelah terjadi gempa M 7,5 di Maluku muncul pulau baru.

Fenomena langka itu berupa terbentuknya dataran kecil yang membentuk pulau baru tepat di dekat pantai desa tersebut.

Warga di Desa Teinema, Kecamatan Wuar Labobar pun sempat merasa cemas mengetahui adanya fenomena tersebut.

"Ini dia (dataran) muncul dari bawah laut dan ini dia terbentuk dari lumpur akibat gempa semalam," kata Kepala Desa Teinem Boni Kelmaskosu, Selasa (10/1/2023).

Boni mengatakan, masyarakat cemas lantaran mengira fenomena kemunculan pulau tersebut menjadi pertanda akan adanya bencana.

Sehingga dia meminta pemerintah turun tangan meneliti dan menjelaskan pada warga.

Sementara waktu, Boni meminta warga mengungsi ke tempat aman.

"Kita semua saat ini sudah mengungsi di gunung," katanya.

Lalu apa kata ahli mengenai fenomena tersebut?

Baca Juga: Gempa Cianjur Jadi Bencana Terdahsyat yang Terjadi Sepanjang 2022

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Herfian Samalehu mengemukakan, kemunculan dataran yang membentuk pulau baru di Tanimbar setelah gempa itu bisa disebabkan karena deformasi regional.

Dia memberi contoh, naiknya dataran saat gempa mengguncang Lombok, NTB.

Gempa saat itu mengakibatkan fenomena naiknya Pulau Lombok sebesar 25 sentimeter dari permukaan berdasarkan indikasi peta satelit.

"Jadi fenomena ini bisa terjadi pasca-gempa bumi yang menyebabkan deformasi regional," kata Herfien yang juga merupakan lulusan Doktor Teknik Geologi Universitas Gadja Mada (UGM), Selasa.

Diduga hal yang sama terjadi saat gempa terjadi di Tanimbar, Selasa (10/1/2023).

“Dalam hal ini kenaikan daratan di Teinema, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, merupakan blok yang naik secara keseluruhan dalam hal ini tidak berpengaruh signifikan terhadap wilayah Tanimbar,” ujar dia.

Menurutnya, fenomena serupa juga pernah terjadi di Nias dan Aceh beberapa tahun lalu.

Herfien mengatakan fenomena kemunculan pulau baru tersebut tidak menyebabkan bahaya ikutan berupa longsoran skala masif, gerakan tanah disertai likuifaksi, atau tsunami.

Penjelasan BRIN

Sementara itu, Peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eko Yulianto mengatakan fenomena itu disebabkan karena patahan gempa bumi usai gempa M 7,5 di Maluku.

"Pembentukan pulau baru terjadi dalam istilah geologi disebut patahan, di mana proses pengangkatan penurunan daratan terjadi akibat mekanisme siklus gempa," kata Eko, seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Logistik Dapur Umum untuk Bantu Korban Gempa Cianjur yang dikelola Kemensos

Menurutnya, pengangkatan dan penurunan daratan oleh mekanisme siklus gempa, disebabkan dua fase utama.

Yakni inter seismic, yang merupakan fase awal gempa bumi dan fase coseismic adalah fase ketika gempa tektonik terjadi.

"Seperti yang pernah terjadi pada kasus gempa tsunami Aceh tahun 2004, munculnya pulau dengan ketinggian mencapai tiga meter," katanya.

Dalam kejadian di Tanimbar, kemungkinan laut dangkal sehingga ketika gempa menyentak, maka dasar laut dangkal ini bisa menyembul ke atas permukaan laut menjadi pulau baru.

"Untuk mengonfirmasi prosesnya seperti apa sebelum kejadian gempa, kemungkinan masyarakat sudah mengamati apakah laut dangkal relatif dekat dengan permukaan air sehingga dengan sekali hentakan kejadian gempa, maka kemudian seolah-olah muncul menjadi pulau baru," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Fenomena Munculnya Pulau Baru di Tanimbar Usai Gempa M 7,5 Maluku, Warga Cemas, Ahli Berikan Penjelasan (*)