Find Us On Social Media :

Gempa M 7,8 Turki - Suriah Tewaskan 3000 Orang, KBRI: 500 WNI Tinggal di Daerah Terdampak

By Mentari Aprelia, Selasa, 7 Februari 2023 | 14:27 WIB

Gempa Turki - Suriah: 500 WNI tinggal di daerah terdampak

Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia

Grid.ID - Turki dan Suriah kini porak poranda usai diterjang gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023).

Gempa besar ini membuat bangunan-bangunan runtuh hingga menyebabkan korban jiwa berjatuhan.

Dilansir dari TribunStyle.com, Selasa (7/2/2023), dalam satu hari saja korban di Turki tercatat sebanyak 2.379.

Sementara angka terbaru yang tercatat dari Suriah mencapai 1.444 orang.

Angka ini membuat jumlah total korban tewas di dua negara itu sejauh ini menjadi lebih dari 3.823.

Sedangkan ribuan lainnya terluka dan upaya pemulihan masih jauh dari kata 'selesai'.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat.

Pasalnya, hingga kini masih banyak orang yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Gempa yang terjadi sekitar pukul 4.17 waktu setempat ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di Provinsi Kahramanmaras.

Sebagai informasi, Turki dan Suriah adalah negara tetangga.

Baca Juga: Gempa M 7,8 Guncang Turki, 140 Bangunan Hancur Rata dengan Tanah

Sementara Kahramanmaras yang menjadi pusat gempa berada di perbatasan kedua negara tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.

Tim SAR juga telah dikerahkan dari seluruh penjuru Turki.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.

Terkait bencana gempa bumi ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Ankara Turki menyatakan bahwa pihaknya menerima banyak permintaan informasi dari para keluarga dan kerabat Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di negara tersebut.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal mengatakan bahwa begitu banyak permintaan mengenai informasi yang masuk melalui hotline KBRI terkait kondisi para WNI yang ada di Turki.

"Hotline KBRI menerima banyak permintaan informasi dari masyarakat Indonesia mengenai kondisi keluarga, kerabat atau teman mereka yang berada di Turki," kata Dubes Lalu, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).

Ia kemudian menekankan bahwa wilayah episentrum atau pusat gempa berada di perbatasan Turki dan Suriah, tepatnya di wilayah Tenggara Turki.

Ada 11 wilayah yang terdampak, meliputi Adana, Adiyaman Kahramanmaras yang menjadi episentrum gempa.

Kemudian ada Gaziantep, Diyarbakir, Hatay, Kilis, Sanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig dan Elbistan.

"Perlu kami tegaskan sekali lagi, wilayah utama yang mengalami gempa bumi hanya di wilayah Tenggara Turki yang berdekatan dengan perbatasan Suriah," kata Dubes Lalu.

Baca Juga: Pilu 3 WNI Jadi Korban Gempa 7,8 SR yang Guncang Turki, Kondisi Terkininya Diungkap oleh Kemenlu

"Meliputi 11 daerah yaitu Adana, Adıyaman, Kahramanmaras, Gaziantep, Diyarbakır, Hatay, Kilis, Sanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, Elbistan," jelas Dubes Lalu.

Ia kemudian menyampaikan bahwa terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim di wilayah terdampak gempa.

Mereka di antaranya merupakan pelajar, WNI yang menikahi warga lokal, hingga WNI yang bekerja di lembaga internasional.

"Di wilayah tersebut diperkirakan terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim," lanjutnya.

"Sebagian besar adalah pelajar, pekerja spa terapis, pasangan menikah dengan warga setempat dan pekerja di organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah," pungkas Dubes Lalu.

Dilansir dari artikel Grid.ID sebelumnya, Selasa (7/2/2023), selain gempa utama berkekuatan M 7,8, Turki dan Suriah juga diguncang gempa susulan sebanyak 20 kali.

Bahkan ada yang gempa susulan yang besarnya mencapai M 6,6.

Ratusan bangunan hancur sampai rata dengan tanah akibat serentetan gempa bumi ini.

Kebanyakan bangunan yang runtuh terdiri dari rumah susun dan apartemen sehingga mengakibatkan korban berjatuhan semakin banyak.

Hal ini diperparah dengan kondisi cuaca ekstrem yang melanda Turki dan Suriah.

Pasalnya kedua negara tersebut sedang berada di fase musim dingin hingga suhu di luar rumah bisa mendekati titik beku.

Baca Juga: Pedangdut Siti Liza Ikut Rasakan Gempa Turki yang Telan 3.800 Jiwa, Begini Kondisinya Sekarang

(*)