Find Us On Social Media :

Bukan Hilang, Dosen UII yang Raib Usai Pulang dari Norwegia Ternyata Ubah Rute ke Boston, Ada Misi Khusus?

By Mentari Aprelia, Selasa, 21 Februari 2023 | 08:37 WIB

Dosen UII yang sempat dilaporkan hilang ternyata sengaja ubah rute

Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia

Grid.ID - Dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), yang sempat dilaporkan hilang setelah melakukan perjalanan ke Oslo, Norwegia kini sudah terdeteksi keberadaannya.

Ahmad Munasir Rafie sendiri sebenarnya berangkat ke Norwegia bersama tiga koleganya dari UII demi mengikuti acara yang digelar digelar di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.

Salah satunya adalah Rektor UII, Prof Fathul Wahid.

Namun, Ahmad Munasir yang seharusnya tiba di Tanah Air pada 16 Februari 2023 justru tak diketahui keberadaannya hingga diduga menghilang.

Demi melacak keberadaan dosennya, pihak UII pun bekerja keras meminta bantuan berbagai pihak untuk melacak keberadaan Ahmad Munasir.

Yang mengejutkan, Ahmad Munasir bukannya hilang, melainkan diduga 'menghilangkan diri' dengan mengubah rute penerbangannya ke Boston, Amerika Serikat tanpa memberi tahu siapa pun.

"Yang bersangkutan tidak hilang," ujar Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Pol Krishna Murti dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (21/2/2023).

"Tapi mengubah rute tanpa memberitahu siapapun," ujarnya.

Hingga kemarin, pihak Polri, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), maupun UII belum mengetahui apa alasan Rafie pergi Amerika Serikat sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul, dan tidak langsung ke Indonesia.

Baca Juga: MISTERIUS, Dosen UII Ahmad Munasir Menghilang Sepulang dari Norwegia, Begini Kronologi Lengkapnya

Meski demikian, UII tetap berterima kasih pada berbagai pihak yang sudah membantu mereka melacak keberadaan Ahmad Munasir.

"UII dan keluarga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kemlu RI dan semua jajaran di KBRI Oslo, KBRI Ankara, KJRI Istanbul, KJRI New York, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, dan pihak lain yang tidak dapat kami sebut satu per satu, atas bantuan yang diberikan dalam upaya pelacakan AMRP," bunyi pernyataan tertulis di laman resmi UII.

Rektor UII Fathul Wahid dalam pernyataannya juga mengimbau Rafie untuk segera pulang ke Tanah Air.

"UII dan keluarga berharap AMRP segera menghubungi untuk mengabarkan lokasi dan keadaannya. UII juga berharap setelah misi di Boston selesai, AMRP dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat dan baik. Jika dibutuhkan bantuan pendampingan atau penjemputan, UII akan berkoordinasi dengan Kemlu RI dan/atau KJRI New York," kata Fathul.

Pihak UII sebelumnya telah meminta bantuan National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia untuk melacak keberadaan dosennya yang dilaporkan hilang setelah menghadiri aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia.

Dikutip dari artikel Grid.ID sebelumnya, Selasa (21/2/2023), Ahmad Munasir dijadwalkan terbang dari Bandara Oslo, Norwegia pada 12 Februari 2023.

Fathul Wahid selaku rektor UII sendiri terakhir berjumpa dengan Ahmad pada 11 Februari 2023.

Pasalnya meski datang berempat, mereka terbagi dalam tiga penerbangan berbeda.

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan Ahmad Munasir adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Ahmad tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII maupun kepada istrinya.

Baca Juga: UII Kirim Surat ke Interpol untuk Terbitkan Yellow Notice Dosen Ahmad Munasir Rafie yang Hilang

Perjalanan ke Riyadh dilakukan karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut.

Sebelum ke Oslo, Ahmad Munasir memang sempat memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang digelar di Jeddah.

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul.

"Menunggu boarding," demikian bunyi pesan dari Ahmad kepada istrinya.

UII melalui website resminya menyatakan bahwa sejak saat itu, Ahmad tak pernah lagi mengirimkan pesan.

"Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi."

"Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh AMRP," tulis pihak UII.

 (*)