Find Us On Social Media :

Anti Hedon, Polisi di Samarinda Ini Tak Gengsi Nyambi jadi Tukang Gali Kubur, Alasannya Bikin Hati Adem

By Grid., Jumat, 24 Maret 2023 | 04:00 WIB

Polisi di Samarinda Ini Tak Gengsi Nyambi jadi Tukang Gali Kubur

"Dulu waktu masih sekolah SMP Rp 35.000 upah gali kubur, sekarang saya sering nombok, biasanya bagi yang kurang mampu saya gratiskan, tapi anggota tetap saya gaji pakai uang pribadi," kata ayah dari lima orang anak itu.

Kuburkan 14 jenazah sehari

Bripka Joko menjelaskan, di pemakaman tersebut ada tim penggali kubur lain selain timnya.

Sehingga pekerjaan memakamkan warga bisa dibagi dua tim.

Rata-rata dalam seminggu, timnya bisa menguburkan 8-11 jenazah.

Namun, Bripka Joko mengatakan, paling banyak timnya menguburkan 14 jenazah sehari saat pandemi Covid-19.

"Kalau yang paling banyak pas Covid-19 ada 14 jenazah sehari.

Kalau satu minggu ini kami kuburkan 11 jenazah," ungkap dia.

Baca Juga: 2 Bulan Tak Berani Tidur di Rumah, Herman Ceritakan Kisahnya Menjadi Penggali Kubur Jenazah Covid-19: Saya Hanya Berdoa Minta Perlindungan Sama Allah

Dukungan pimpinan

Meski sudah menjadi anggota polisi, Joko tetap setia melakukan kerjaan sampingannya itu.

Bukan lagi untuk mencari uang, kini dia melakoninya demi pahala.

“Memang kerjaannya begini, buat cari bekal mati,” kata dia.

Menurut Joko, pimpinannya pun memberikan dukungan.

"Alhamdulilah pimpinan saya mendukung, karena memang bagian dari pedoman hidup Polsi sesuai UU 2 Tahun 2022 Pasal 13 yaitu tentang Pelindung, Pelayan, Pengayom masyarakat.

Nah, yang saya lakukan ini pelayanan saya buat masyarakat yang berduka," tutup dia.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kisah Bripka Joko Polisi yang Nyambi Jadi Tukang Gali Kubur, Niat Mulia Bantu Ekonomi Orangtua

(*)