Find Us On Social Media :

KPU Gandeng Google, TikTok, YouTube, hingga Twitter untuk Antisipasi Penyebaran Hoaks Jelang Pemilu 2024

By Citra Widani, Jumat, 16 Juni 2023 | 13:32 WIB

Komisi Pemilihan Umum (KPU) berharap agar media sosial dapat menjadi tempat untuk mengedukasi masyarakat terkait Pemilu 2024.

Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berharap agar media sosial menjadi salah satu sarana edukasi masyarakat. 

Dari sekian banyak informasi yang dibagikan di media sosial, Pemilu 2024 menjadi salah satu pembahasan penting yang seharusnya sudah mulai digencarkan. 

Pemilu 2024 yang tinggal menghitung bulan diharapkan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya intevensi dari pemberitaan hoaks atau palsu. 

"Tentu platform media sosial mempunyai peran strategis, kalau bisa saya bilang andai kata ini makanan maka platform media sosial ini nasi, makanan pokok, untuk kegiatan sosialisasi media sosial adalah makanan pokok."

"Semua informasi, interaksi sosial selalu menggunakan media sosial,"ujar Deputi Bidang Dukungan Teknis Setjen KPU Eberta Kawima didampingi Kepala Biro Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Setjen KPU Cahyo Ariawan, memimpin jalannya Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi KPU dengan Platform Media Sosial Pada Masa Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Wima pun berharap media sosial turut mendukung KPU menyukseskan sosialisasi informasi pemilu dan menjaga agar tahapan kampanye berlangsung damai dan mengantisipasi berita bohong (hoaks) serta disinformasi.

"Tentu satu hal yang harus kita lakukan ingin meminta penjelasan terkait hal tersebut dan saya minta peran serta media sosial juga turut besar dalam proses sosialiasi dan kampanye," tambah Wima.

Sementara Cahyo Ariawan saat menyampaikan pemantik diskusi menyampaikan sejumlah tantangan Pemilu 2024 seperti mulai dari irisan dengan pemilu dengan pilkada, potensi maraknya berita bohong (hoaks) dan disinformasi, politik identitas dan SARA, hingga maraknya politik uang, dan bencana alam.

Cahyo pun berharap platform media sosial turut mendukung suksesnya penyelenggaraan pemilu.

Hal ini baik dalam hal edukasi (mengingatkan hak pilih, hari pemungutan suara), maupun mengajak pemilih muda maupun pemula terlibat dalam pemilu.

Juga mengantisipasi serta menanggulangi hoaks.