Find Us On Social Media :

Pemilu 2024 Didominasi Gen Z dan Milenial, Pemilih Muda Diharapkan Mampu Hindari Hoaks

By Ulfa Lutfia Hidayati, Senin, 26 Juni 2023 | 11:42 WIB

Ilustrasi Pemilu

Grid.ID - Pelaksanaan Pemilu 2024 tinggal menghitung bulan.

Peran pemilih muda sangat penting dalam Pemilu 2024 mendatang.

Sebab pemilih muda akan mendominasi pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Anggota KPU August Mellaz menyebutkan bila pemilih pada 2024 berasal dari Generasi Z dan Milenial sebanyak 55%.

"Antara usia 15 tahun yang mungkin nanti merupakan pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang, sampai usia 39-40 tahun, itu proporsinya sekitar 53-55 persen, atau 107-108 juta dari total jumlah pemilih di Indonesia," ujar Mellaz seperti dikutip Grid.ID dari laman KPU.go.id, Senin (26/6/2023).

Jumlah ini menunjukkan kalau peran generasi muda sangat krusial dalam menentukan masa depan Indonesia lewat Pemilu 2024 mendatang.

"Segala cetak biru dan keberlanjutan masa depan Indonesia sangat bergantung pada teman-teman muda," lanjutnya.

Tugas penting pemilih pemula ini tentu harus mengebali mendalami, serta memeriksa visi dan misi serta program yang ditawarkan peserta pemilu, termasuk partai politik, caleg, calon presiden dan wakil presiden, dan calon kepala daerah.

Selain itu, generasi muda juga diharapkan bisa membantu KPU dalam proses pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Juga: KPU Berusaha Hadirkan Pemilu 2024 Ramah Anak, Usia di Bawah 17 Tahun Dilarang Ikut Kampanye

Caranya dengan memiliki persepsi dan cara pandang yang sama bahwa pemilu sebagai sarana integrasi bangsa, sarana mempersatukan bukan memecah belah.

"Selepas pemilu siapapun yang menang, kalah, kita semua WNI akan menjadi penanggung dan atas beban yang sama untuk tetap menjaga agar NKRI ini berdiri kokoh, ini pada akhirnya teman-teman muda," kata Mellaz.

Generasi muda yang ramah teknologi diharapkan juga mampu membantu KPU dalam menyaring hoaks, disnformasi, misinformasi, hingga ujaran kebenciaan selama pelaksanaan pemilu berlangsung.

Melansir Kompas.com, penyebaran hoaks terjadi secara masif saat Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Sejak Agustus 2018 hingga 25 April 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menemukan 1.645 konten hoaks yang terkait pilpres dan pemilu.

Sedangkan sepanjang Agustus 2018 hingga 30 September 2019, Kemenkominfo mencatat ada 3.356 hoaks.

Dari jumlah tersebut, hoaks terkait pemilu dan pilpres mendominasi.

Tips Membedakan Berita Hoaks

Untuk menghindari berita hoaks yang masif selama Pemilu 2024, berikut beberapa tips yang bosa diterapkan.

Baca Juga: Jaga Hak Masyarakat untuk Ikut Pemilu 2024, KPU Sediakan TPS Khusus di Lokasi ini 

1. Periksa sumber informasi

Pastikan untuk mencari atau membaca informasi dari situs atau sumber yang dapat dipercaya seperti situs berita yang kredibel, organisasi resmi, atau akademisi terkemuka.

Hindari mengandalkan informasi dari sumber yang tidak jelas atau tidak dikenal.

2. Verifikasi dengan sumber lain

Lakukan pencarian online untuk mencari konfirmasi dari sumber-sumber lain.

Lihat apakah ada sumber terpercaya lainnya yang juga melaporkan informasi yang sama atau serupa.

Jika hanya satu sumber yang memberikan informasi tersebut, itu bisa menjadi tanda peringatan.

3. Periksa tanggal dan waktu

Perhatikan tanggal publikasi informasi.

Kadang-kadang hoaks diulang tahun demi tahun atau dikaitkan dengan peristiwa masa lalu untuk menyesatkan pembaca.

Baca Juga: KPU Gandeng Google, TikTok, YouTube, hingga Twitter untuk Antisipasi Penyebaran Hoaks Jelang Pemilu 2024

Pastikan informasi tersebut relevan dengan waktu saat ini.

4. Periksa bukti dan sumber referensi

Informasi yang benar biasanya didukung oleh bukti atau sumber referensi yang dapat diverifikasi.

Periksa apakah informasi tersebut mencantumkan sumber-sumber yang dapat diverifikasi dan jika ada, cek keandalan sumber-sumber tersebut.

Semoga tips di atas bisa membantu pemilih muda agar lebih waspada dengan penyebaran hoaks saat Pemilu 2024!

(*)