Find Us On Social Media :

ASTAGFIRULLAH, Sapi Berbobot 350 Kg Ngamuk dan Tercebur di Kali Cipinang, Warga Nyerah Sampai Telepon Damkar: Lumayan Buas

By Grid., Kamis, 29 Juni 2023 | 08:41 WIB

Sapi kurban tercebur ke aliran Kali Cipinang, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Rabu (28/6/2023)

Grid.ID - Sambut hari Raya Idul Adha 2023, selalu ada kejadian unik tentang sapi kurban ngamuk.

Salah satu kasus sapi berbobot besar yang mengamuk jelang disembelih saat Idul Adha 2023 terjadi di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur.

Bahkan saking buasnya, warga sampai kesulitan untuk menangkap dan mengevakuasi sapi berbobot 350 kg tersebut.

Bagaimanakah kisah selengkapnya?

Seekor sapi kurban berbobot sekitar 350 kilogram mengamuk hingga tercebur ke aliran Kali Cipinang, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Rabu (28/6/2023).

Sapi jemaah Masjid Jami Ar-Raudhah yang hendak dikurbankan pada Kamis (29/6/2023) itu tercebur dan sempat terjebak sekitar lima jam di Kali Cipinang karena tak bisa naik ke daratan.

Ketua Panitia Pemotongan Hewan Kurban Masjid Jami Ar-Raudhah, Supriyono mengatakan sapi tersebut lepas ketika hendak diturunkan dari truk ke tempat pemotongan sekira pukul 10.00 WIB tadi.

"Dari pihak penjual menurunkan sapi dari kendaraan itu langsung lepas, mungkin karena salah teknis saat menggiringnya," kata Supriyono di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (28/6/2023).

Saat awal kejadian pihak penjual dan warga sekitar sempat berupaya menangkap sapi, nahas upaya tidak berhasil karena sapi tersebut melakukan perlawanan dan terus berlari.

Bahkan sempat berputar-putar di halaman depan rumah warga hingga berlari sekitar 50 meter dari lokasi awal lalu tercebur, beruntung tidak ada warga yang terluka akibat kejadian.

Baca Juga: INNALILAHI, Sapi Kurban Dewi Perssik Ditolak Mentah-mentah oleh Ketua RT Setempat karena Hal Ini, Sang Biduan Ngamuk!

"Sempat dikejar sama warga, tapi karena hewan ini lumayan buas akhirnya kami menyerah dan tercebur ke kali. Tadinya saya pikir pihak penjual yang bertanggung jawab (mengevakuasi)," ujarnya.

Tapi karena hingga sore tidak kunjung dievakuasi, pada pukul 16.55 WIB Supriyono meminta bantuan kepada jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

Proses evakuasi melibatkan lima personel Damkar dilakukan cara mengaitkan tali dan tripod perlengkapan evakuasi pada tubuh sapi, kemudian ditarik secara berhati-hati hingga ke daratan.

Setelah proses evakuasi yang berlangsung sejak pukul 17.13 WIB hingga 18.14 WIB, sapi dapat dievakuasi dan diserahkan ke panitia pemotongan hewan kurban Masjid Jami Ar-Raudhah.

"Kondisi sapi (setelah dievakuasi) relatif sehat. Mungkin lemas karena tadi dari jam 10.00 WIB terlalu lama di air. Insya Allah besok jam 08.00 WIB pagi akan kami laksanakan pemotongan," tuturnya.

Kisah Lain Sapi Kurban - Sapi Limosin Kurban Presiden Jokowi di Padang

Seperti biasa, Presiden Jokowi akan segera mengurbankan sapi berbobot besar untuk perayaan ini.

Salah satunya adalah di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat yang dimiliki oleh polisi bernama Eko Setiawan.

Eko diketahui berdinasi di Polsek Padang Panjang.

"Nama saya Eko Setiawan yang merupakan seorang anggota Polri. Saat ini menjabat sebagai Kanit 2 SPKT Polsek Padang Panjang yang ada di wilayah hukum Polres Padang Panjang," kata Eko Setiawan, Rabu (28/6/2023).

Baca Juga: INTIP Sapi Limosin Kurban Presiden Jokowi di Padang, Sumatera Barat, Milik Anggota Polisi dan Berbobot 1 Ton

Eko Setiawan mengatakan sangat merasa senang saat sapinya terpilih menjadi sapi kurban presiden yang dipilih oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat.

"Sapi saya jenis limosin (sapi berwarna keemasan) dengan bobot lebih kurang 1.080 kilogram. Untuk jenis kelaminnya jantan," kata Eko Setiawan.

Selama beternak sapi, Eko Setiawan tidak terpikirkan dan tidak menargetkan sapi yang dipeliharanya akan menjadi salah satu sapi kurban di Provinsi Sumatera Barat.

"Jadi, sapi saya awalnya harus melewati beberapa tahapan seleksi dan akhirnya memenuhi syarat menjadi sapi kurban presiden," Eko Setiawan.

Eko Setiawan mengatakan telah menjadi peternak sapi sejak 2012 yang lalu, dikarenakan adanya waktu senggang setelah dinas menjadi anggota Polri.

"Selain itu, karena hobi juga. Sekarang sapi yang saya pelihara mencapai 25 ekor," katanya.

Ia bercerita untuk bibit sapi ini dibeli dari petani di Pasar Ternak Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

"Selanjutnya dirawat dan diberi makan dengan teratur, dijaga kebersihannya. Semoga tahun depan, sapi saya terpilih lagi menjadi sapi kurban presiden," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul KRONOLOGI Sapi Berbobot 350 Kg Ngamuk saat Turun dari Truk, Warga Sampai Nyerah, dan Sapi Kurban Presiden Jokowi untuk Sumbar Didatangkan dari Padang Panjang, Pemiliknya Anggota Polri

(*)