Find Us On Social Media :

Nahas! Mahasiswa IPB yang Sempat Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Meninggal Dunia, Diduga Kehabisan Baterai Ponsel

By Mardyaning Christ Cahyarani, Sabtu, 30 Desember 2023 | 15:21 WIB

Jenazah mahasiswa IPB ditemukan oleh petugas gabungan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mardyaning Christ Cahyarani

Grid.ID - Salah satu mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dikabarkan sempat hilang saat melakukan penelitian, kini berhasil ditemukan petugas.

Dikutip dari laman Tribunjogja.com pada Sabtu (30/12/2023), Mahasiswa IPB yang hilang atas nama Galang Edhi Swasono (20), telah ditemukan tewas mengapung di Teluk Semut, Pulau Sempu, Malang.

Jenazah ditemukan dalam keadaan mengambang di Teluk Semut oleh seorang nelayan setempat pada Jumat (29/12/2023) pukul 07.30 WIB.

Saat ditemukan, jenazah Galang sudah dalam kondisi mengambang di laut.

Usai menemukan jenazah korban, nelayan yang menemukan Galang langsung melaporkan kepada tim SAR gabungan.

Tim yang menerima informasi langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan evakuasi.

Sementara itu dikutip dari laman Kompas.com, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Kasatpolairud Polres Malang, AKP Subagyo membenarkan adanya penemuan jenazah Galang.

"Kami mendapat laporan dari nelayan, kemudian kami langsung mendatangi lokasi. Dan benar di sana ditemukan jenazah dalam keadaan telungkup dan mengapung," jelasnya.

AKP Subagyo menyebut bahwa belum diketahui penyebab pasti kematian dari mahasiswa IPB ini.

Namun pihaknya memastikan tak ada bekas serangan dari binatang buas pada tubuh korban.

Baca Juga: INNALILLAHI, Detik-detik Mahasiswi S2 IPB Meninggal Dunia di Laboratorium Penelitian, Sempat Lakukan Ini Sebelum Insiden Maut

"Apakah ia terperosok atau bagaimana, belum bisa kami identifikasi," lanjutnya.

"Tubuh korban utuh. Tidak ada bekas serangan binatang buas," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan dari salah satu rekan Galang yang ikut dalam penelitian kali ini, Fajar Riski mengungkap korban merupakan ketua Tim dan melakukan perjalanan sendiri.

Saat itu, Galang dan rekan-rekannya dibagi menjadi dua tim untuk melakukan penelitian.

Mereka sepakat akan kembali bertemu di kamp utama, namun saat ditunggu, Galang tak kunjung kembali.

Rekan-rekan penelitian Galang akhirnya berusaha mencari keberadaan korban, namun sayangnya tak berhasil ditemukan, hingga akhirnya mereka melaporkan kepada Basarnas.

Fajar meyakini Galang sempat tersesat dan diduga tak membawa ponsel saat hendak melakukan penelitian.

Namun ternyata, diketahui setiap anggota dibekali ponsel, HT, dan GPS untuk mempermudah komunikasi dan navigasi selama penelitian berlangsung.

Namun sayangnya, perbekalan alat komunikasi yang dibawa Galang tak dapat digunakan karena kehabisan baterai.

"Galang membawa HP, tapi memang tidak ada baterainya, karena memang HP Galang drop baterai mengembung," ungkap Fajar.

(*)