Find Us On Social Media :

Pernah Mati Suri dan Sudah Dikubur 40 Hari, Ini Dia Bang Jabo Pedagang Pempek yang Gratiskan Jualan untuk Anak Yatim

By Siti M, Senin, 8 Januari 2024 | 20:50 WIB

Penjual pempek ini gratiskan jualannya untuk kaum dhuafa dan anak yatim

Grid.ID - Sosok pedagang pempek di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini mendadak viral.

Ya, sosok tersebut adalah Bang Jabo yang diketahui menggratiskan jualannya untuk anak yatim dan kaum dhuafa.

Melansir dari TribunJakarta.com, Senin (8/1/2024), gerobak pempek Bang Jabo juga ditempeli kertas soal yang membenarkan soal ia akan menggratiskan makanan setiap hari untuk 2 kaum di atas.

"GRATIS SETIAP HARI UNTUK ANAK YATIM PIATU DAN DHUAFA" bunyi tulisan yang menempel di samping gerobak.

Bukan tanpa alasan, pria bernama asli Asmo Priambodo Hermawan Trimurti Yoso alias Wawan ini mengratiskan jualannya karena pernah merasakan hidup susah.

"Dari dulu kan saya juga susah makan, susah minum. Sampai ngorek-ngorek comberan. Sampai nyolong-nyolong," ujar Bang Jabo dikutip Grid.ID dari TribunJakarta.com.

Jalan hidupnya pun berliku, di mana ia sempat merasa putus asa tatkala mencari pekerjaan gegara ijazahnya dari SD sampai SMA hilang karena banjir.

Bang Jabo juga diketahui sempat berpindah-pindah sekolah.

Mulai dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta hingga kembali ke ibukota.

Yang paling mengejutkannya lagi, sang penjual pempek itu pernah mengalami mati suri.

"Waktu sekolah di Jogja dulu, saya sempat kecelakaan, mati suri. Sudah dikubur 40 hari, alhamdulillah Allah masih sayang, masih cinta sama saya.

Baca Juga: Astagfirullah, Bentak Emak-emak Pedagang Sampai Menangis Terisak-isak, Satpam TMII Ini Kena Karma Instan, Dipecat?

Saya dikasih kehidupan kembali biar bisa hidup dan berbakti kepada orang tua sampai sekarang," ungkap Bang Jabo.

Sementara itu, melansir dari TribunStyle.com, Bang Jabo ternyata sempat terperosok ke dunia hitam.

"Sampai akhirnya saya terjerumus ke dunia hitam, kelam, hidup enggak jelas. Sampai saya jadi biang kerok, seram, momok masyarakat.

Waktu masih ada keributan dulu di Kebayoran Lama, waktu Madura sama Betawi pada bunuh-bunuhan, itu saya sampai masuk TV, saya sampai malu. Kalau nengok ke belakang sedih saya," ungkap Bang Jabo.

Namun semua itu berubah sejak ia bertemu dengan Pak Panji pada tahun 2018 silam.

Pak Panji juga menawari Bang Jabo untuk berjualan pempek seperti sekarang.

Setiap hari, Bang Jabo berkeliling berjualan pempek seharga Rp2.000 per buah.

Ia pun hanya mendapat untung Rp 700 perak dari setiap pempek yang dijualnya.

Sedangkan kertas soal menggratiskan jualan itu sudah ditempel Bang Jabo sejak 3 tahun yang lalu.

"Ini sudah menempel di gerobak saya dari 3 tahun lalu. Dan mereka semua yang ada di pabrik pempek enggak tahu kalau saya tempel ini," beber Bang Jabo.

Baca Juga: Biar Montok dan Gak Tampak Loyo? Emak-emak Pedagang Ini Kepergok Pompa Daging Ayam Jualannya, Netizen: Ayam Tubeless

(*)