Find Us On Social Media :

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia

By Irene Cynthia, Selasa, 9 April 2024 | 09:18 WIB

Babe Cabita

Grid.id - Komika Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) pagi.

Babe Cabita meninggal di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada pukul 06.38 WIB.

Diketahui, sebelum meninggal dunia, Babe sempat dirawat karena menderita penyakit langka pada Agustus 2023 lalu.

Melansir Kompas.com, Babe Cabita mengakui bahwa dirinya menderita penyakit bernama anemia aplastik.

Penyakit ini membuat tubuhnya kurang darah lantaran sumsum tulang tak bisa memproduksi sel darah yang baru.

“Akhirnya diambillah itu istilahnya BMP, pengambilan sumsum tulang belakang, kayak diambil sumsum aku dari tulang ekor, pakai sedotan gede, diambil sumsum aku, dibius,” kata Babe Cabita pada tahun 2023 lalu.

“Dapatlah keluar hasilnya, ternyata penyakit aku cukup langka, nama penyakitnya anemia aplastik, jadi intinya imun aku menyerang darah merah dan darah putih, betul imun aku menyerang tubuh aku sendiri,” kata Babe.

Melansir dari Mayoclinic, anemia aplastik adalah kondisi di mana tubuh berhenti memproduksi sel darah yang baru.

Penyakit ini termasuk langka dan serius serta bisa berkembang di usia berapa pun.

Bahkan, anemia aplastik bisa tiba-tiba muncul dan membuat kondisi tubuh tiba-tiba memburuk.

Baca Juga: Babe Cabita Meninggal Dunia karena Penyakit Langka, Maell Lee Ungkap Foto Terakhir Sang Komika yang Dirawat di RS

Gejala anemia aplastik beraneka ragam.

Mulai dari mimisan, napas pendek, detak jantung yang tidak beraturan, kulit pucat, infeksi yang terjadi berulangkali, gusi berdarah, ruam kulit, pusing dan juga demam.

Penyakit ini disebabkan lantaran sel punca yang berada di sumsum tulang belakang mengalami kerusakan.

Akibatnya, sumsum tulang belakang kosong (aplastik) atau hanya mengandung sedikit sel darah (hipoplastik).

Penyebab utama kondisi ini terjadi ialah sistem imun menyerang sel punca di sumsum tulang belakang tersebut.

Faktor penyebab lain ialah menjalani terapi radiasi atau kemoterapi, terkena senyawa kimiawi yang bersifat toksik yang terkandung dalam pestisida dan insektisida, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun serta infeksi viral.

Melansir kompas.com, ada beberapa tes yang bisa mendiagnosa anemia aplastik yakni tes darah serta biopsi sumsum tulang.

Untuk perawatannya sendiri, penderita bisa melakukan transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, antibiotik atau antivirus, stimulan sumsum tulang atau imunosupresan.

*Artikel ini tidak bertujuan agar pembaca melakukan self diagnosis atau diagnosa mandiri. Silakan menghubungi dokter untuk pemeriksaan yang tepat*

Baca Juga: Innalilahi! Komika Babe Cabita Meninggal Dunia Pagi Ini

(*)