Find Us On Social Media :

Cerita PIlu Orang Tua Briptu Anumerta Wahyu Sebelum Anaknya Meninggal Hingga Tak Boleh Buka Kain Kafan

By Alfa Pratama, Kamis, 10 Mei 2018 | 14:15 WIB

Jenazah almarhum Briptu Wahyu tiba di rumah duka Desa Kamulyan, Kecamatan Kwarasan, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (10/5/2018) dini hari sekitar pukul 02.50 wib.

Grid.ID - Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas menjadi salah satu dari 5 korban meninggal dunia akibat kerusuhan di rutan Salemba cabang Brimob atau lebih dikenal dengan rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018) malam hingga Rabu (9/5/2018) dini hari.Kejadian ini bermula karena cekcok antara tahanan dan petugas dari personel Brimob Polri yang membuat polii mensterilkan lingkungan di sekitar Mako Brimob.

Jenazah para korban kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok diserahkan kepada keluarga masing-masing pada Rabu (9/5/2018).

Tiga jenazah dibawa ke kampung halamannya, salah satunya Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas yang dibawa ke Kebumen.

Baca juga : #TindakTegasTeroris, Wiranto Sampaikan 3 Pesan Ini untuk Masyarakat Pasca Kerusuhan di Mako Brimob

Jenazah almarhum tiba di rumah duka Desa Kamulyan, Kecamatan Kwarasan, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (10/5/2018) dini hari sekitar pukul 02.50 wib.

Saat mobil jenazah Rumah Sakit Polri dengan pengawalan dari pihak kepolisian sampai, isak tangis dari sanak saudara dan tetangga yang sudah menanti sejak sehari sebelumnya mengiringi kedatangan jenazah.

Peti jenazah Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas dibungkus bendera merah putih.

Salah satu yang tampak dalam kesedihan itu adalah ibunda korban, Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas, Surati (53).

Baca juga : Iptu Sulastri, Polwan yang Disandera dan Mendapat Perlakuan Keji Napi Teroris Saat Kerusuhan Mako Brimob