Find Us On Social Media :

Angka Kelahiran Tinggi, Pengungsi Rohingya Curhat Soal Pemerkosaan Keji yang Dilakukan Militer Burma

By Elizabet Ayudya, Selasa, 22 Mei 2018 | 19:38 WIB

Angka Kelahiran Rohingya di Barak Pengungsian Bangladesh Semakin Tinggi

Minoritas muslim Rohingya telah hidup di bawah tekanan selama beberapa dekade terakhir.

Mereka mengatakan, militer Burma telah membakar seluruh desa, menyiksa orang, dan memperkosa perempuan.

Korban pemerkosaan rata-rata berusia 13-25 tahun.

Namun, pada bulan November, militer Burma merilis laporan berisi penyangkalan atas tuduhan pemerkosaan tersebut.

BACA:Menggemaskan, yuk Intip Gaya Hot Moms Olla Ramlan dengan Overall Dress, Imut Banget deh!

Madina Khatun (25) membagikan kisah pilunya menjadi salah satu korban kekejian militer Burma.

Khatun menyadari bahwa dirinya hamil ketika tiba di Bangladesh.

Beberapa bulan sebelum Khatun mengalami pemerkosaan, suaminya diculik dari desa.

Khatun menganggap status jandanya membuat militer Burma lebih mudah memperkosanya.

BACA:Gunakan Senjata Milik Ayah, Seorang Mahasiswa Melakukan Penembakan Brutal di SMA Texas

Khatun melahirkan putrinya, Rosiana di barak pengungsian yang sesak dan tidak layak tanpa bantuan keluarga atau bidan.

"Banyak penderitaan yang harus dirasakan, termasuk rasa malu," ujarnya.