Find Us On Social Media :

Angka Kelahiran Tinggi, Pengungsi Rohingya Curhat Soal Pemerkosaan Keji yang Dilakukan Militer Burma

By Elizabet Ayudya, Selasa, 22 Mei 2018 | 19:38 WIB

Angka Kelahiran Rohingya di Barak Pengungsian Bangladesh Semakin Tinggi

Dua hari kemudian, pasien meninggal dunia.

BACA:Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini 5 Fakta tentang Pernikahan Adara Taista dengan Putra Bungsu Hatta Rajasa

Setelah itu, keluarga pasien mengakui bahwa wanita tersebut belum menikah dan merupakan korban pemerkosaan.

"Keluarga membayar seorang wanita lokal untuk melakukan aborsi ilegal," kata Akter.

Menurut Save The Children, sekitar 50.000 bayi diperkirakan akan lahir pada tahun 2018.

Meledaknya angka kelahiran bayi dari korban perkosaan bisa dengan mudah mengarah ke krisis perawatan kesehatan.

BACA:Deretan OOTD Hijab Motif ala Selebgram Nisa Cookie, Inspirasi Biar Gayamu Nggak Kelihatan Lebay

Banyak anak terlantar dibawa ke klinik bersalin Doctors Without Borders di Kutupalong.

"Kami tidak memiliki fasilitas atau ruang untuk menjaga bayi-bayi ini," kata Cassio.

Bayi-bayi itu tinggal di klinik selama beberapa hari kemudian mereka diteruskan ke Save the Children yang telah menciptakan sistem asuh informal dan menempatkan bayi dengan keluarga Rohingya lainnya.

Namun tanpa dukungan pemerintah Bangladesh, akan semakin sulit untuk mempertahankan sistem ini karena jumlahnya meningkat sepanjang bulan Mei (menurut juru bicara Save the Children, Daphnee Cook). (*)