Find Us On Social Media :

'Mereka Mengirim Saya untuk Dibunuh'

By Aditya Prasanda, Kamis, 24 Mei 2018 | 16:00 WIB

Abdul Bari

"Saya sanggup bekerja secara profesional namun disini saya bahkan tidak punya hak untuk bekerja. Saya sangat tertekan" - Abdul Bari

Grid.ID - Dari ruangan kamarnya yang kecil dan suram di Manchester, Inggris bagian utara, Abdul Bari memandang ke luar jendela.

Saat malam tiba, ketika ia terlelap dalam tidur, ia tak kuasa menghindari mimpi buruknya. Khawatir ia akan dikirim kembali ke Afghanistan.

"Saya sangat takut dideportasi, Taliban akan membunuh saya," ujar Bari.

Kisah Pilu Istri Anggota ISIS, Jadi Korban Kebohongan Suami, Kini Ia Malah Dihukum Mati

Ia bekerja sebagai penerjemah bagi Angkatan Bersenjata Inggris sejak 2008 hingga 2010 paska invasi AS ke Afghanistan 2001 silam.

"Mereka (pemerintah Inggris) mengirim saya ke Afghanistan untuk dibunuh," ucapnya getir.

Kala itu saat masih berada di Kundus, Afghanistan Utara, Abdul Bari menerima ancaman pembunuhan dari Taliban.

Pria berumur 27 tahun itu lantas melarikan diri ke Inggris dan memohon suaka pada tahun 2015.

Namun hari ini, kebijakan termutakhir Inggris bak petir di siang bolong bagi Bari dan ratusan pencari suaka lainnya.

Jarang Diketahui, Ini Sosok Sherlock Holmes Sesungguhnya di Kehidupan Nyata

Lebih 150 penerjemah menulis surat pada Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid.