Find Us On Social Media :

'Mereka Mengirim Saya untuk Dibunuh'

By Aditya Prasanda, Kamis, 24 Mei 2018 | 16:00 WIB

Abdul Bari

Identitas pekejaannya bocor, para simpatisan lokal memberitahu pada Taliban bahwa Bari bekerja untuk Inggris.

Rekaman CCTV Ungkap Kasus Penculikan Wanita di Bandara

Sejak saat itu Bari dan keluarganya menerima anacaman dan dicap 'kafir' oleh Taliban.

Dan hari ini bahkan pemerintah Inggris pun yang dahulu menggunakan jasanya, tak lagi mempercayai Bari.

Pihak Inggris mengklaim Afghanistan hari ini jauh lebih aman ketimbang dahulu, meski kenyataannya situasi kemanan disana kian memburuk.

Hari Senin (21/5/2018) puluhan orang tewas dalam serangan bunuh diri di Kabul. ISIS mengklaim sebagai dalang di balik serangan itu.

Para pegiat dari Amnesty International yang berfokus pada hak-hak pengungsi dan migran menyebut keputusan otoritas Inggris mengirimkan kembali para pencari suaka ke negara mereka di Afghanistan merupakan sebuah pelanggaran kewajiban.

Inggris memiliki kewajiban untuk melindungi para pencari suaka dari berbagai negara yang jasanya digunakan pemerintah Inggris.

Otoritas Inggris telah menandatangani Konvensi Pengungsi tahun 1951 dan 1966 tentang Hak Sipil dan Politik, yang memberikan perlindungan bagi para pengungsi dan mencegah para pengungsi kembali ke kampung mereka jika beresiko membahayakan keselamatan.

Anna Shea, perwakilan Amnesty International mengatakan, "Inggris benar-benar mengubah hukum internasional yang telah mereka sepakati, mereka melanggar komitmen mereka."

Sementara itu Bari seperti halnya para pengungsi lainnya bersikeras tidak ada jalan lain untuk kembali ke Afghanistan.

"Sangat beresiko jika aku harus kembali. Saya butuh bantuan dan tak satupun membantu saya," tandasnya. (*)