Find Us On Social Media :

Pesan Terakhir Razan Sebelum Tewas di Tangan Tentara Israel: 'Paramedis dan Wartawan Jadi Sasaran'

By Septiyanti Dwi Cahyani, Rabu, 6 Juni 2018 | 19:21 WIB

Razan Najjar dan sang ibu

Putriku adalah seorang paramedis pemberani yang tidak pernah takut pada penembak jitu Israel.

-Sabreen, ibu Razan al-Najjar

Grid.ID - Kesedihan dan air mata memenuhi lingkungan Khuzaa Khan Younis di Jalur Gaza pada hari Sabtu (02/06/2018).

Saat itu, warga Palestina tengah berduka atas kematian Razan al Najjar, seorang paramedis berusia 21 tahun yang terbunuh oleh tembakan tentara Israel.

Najjar, selama 10 minggu telah merawat orang-orang yang terluka oleh Israel selama demonstrasi besar-besaran di bulan Maret akhirnya harus menghembuskan napas terakhirnya di tangan tentara Israel pada hari Jumat (01/06/2018).

Sejak 30 Maret lalu, unjuk rasa Great March of Return telah diadakan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Israel.

Mereka menuntut kembalinya orang-orang Palestina ke rumah-rumah mereka yang diusir sejak tahun 1948.

Ribuan orang menghadiri pemakaman Razan pada hari Sabtu (02/06/2018), termasuk para pekerja medis.

BACA JUGA Via Vallen Ceritakan Awal Mula Percakapannya dengan Pesepak Bola MS

Teman-teman dan rekan-rekannya menangis ketika mereka meratapi kekalahannya.

Ayah Najjar, Ashraf, membawa seragam yang berlumuran darah yang dikenakan Razan saat ia ditembak.