Find Us On Social Media :

Bangun Pagi Bisa Cegah Depresi, Kok Bisa sih? Ini Penjelasan dari Ahli

By None, Rabu, 20 Juni 2018 | 18:04 WIB

Depresi

Grid.ID - Tingginya tekanan kehidupan kerap membuat seseorang depresi.

Apalagi seorang wanita yang notabene memiliki sensitifitas tinggi.

Depresi menjadi sebuah kondisi yang kerap menghampiri dan membuat kehidupan seseorang berubah.

Mulai banyak menyerang para wanita, kini kamu tak perlu khawatir nih.

Dilansir dari Nakita, depresi ternyata dapat dicegah dengan cara yang mudah.

Kamu hanya butuh rajin bangun pagi, riset mengatakan jika perempuan yang bangun lebih awal cenderung tidak mengalami depresi.

Pasalnya, risiko depresi pada perempuan dapat meningkat karena kekurangan paparan cahaya matahari.

(BACA JUGA : Foto Saat Lebaran Bersama Adik Raffi Ahmad, Barang Kecil Nagita Slavina Ini Harganya Fantastis!)

Dikutip dari laman independent.co.uk, sebuah riset yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatric Research, perempuan yang secara alami bangun pagi memiliki risiko penyakit mental yang lebih rendah.

Hal itu telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan pada lebih dari 32.000 wanita.

Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari University of Colorado at Bouldaer and Brigham and Women's Hospital di Boston.

Para peneliti memeriksa hubungan antara gangguan suasana hati dan choronotype yaitu seberapa dini atau seberapa terlambat seseorang melakukan sinkronisasi dalam 24 jam sehari.

(BACA JUGA : Pamer Kemesraan di Depan Umum, Begini Modus Astrid Kuya untuk Uya Kuya, Ngakak Bener!)

Penelitian ini dilakukan pada 32.470 perawat perempuan, yang mana mereka dibagi ke dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama yaitu perempuan yang sering bangun pagi, kemudian kelompok kedua adalah kelompok menengah yang bangun di antara waktu pagi dan siang hari.

Sementara kelompok ketiga adalah mereka yang tidur larut malam atau punya siklus tidur berlawanan seperti burung hantu.

Hasil dari penelitian ini mengatakan jika para peneliti mendapatkan sebanyak 2.581 kasus depresi berkembang dan 290 di antaranya berada dalam kelompok orang yang tidur larut malam atau siklus tidur seperti burung hantu.

(BACA JUGA : Menjadi Cinta Pertama Sang Putri, Ini Deretan Alasan Mengapa Anak Perempuan Lebih Dekat dengan Sang Ayah)

"Ini memberi tahu kita bahwa mungkin ada efek chronotype pada risiko depresi yang tidak didorong oleh faktor lingkungan dan gaya hidup," kata penulis utama Celine Vetter.

Vetter pun menambahkan, pola tidur seseorang merupakan faktor risiko independen terjadinya depresi.

Agar kamu terhindar dari perasaan depresi, cobalah untuk tidur lebih awal agar bisa bangun di pagi hari dan mendapatkan paparan cahaya matahari yang banyak.

"Cobalah untuk cukup tidur, olahraga, habiskan waktu di luar, redupkan lampu di malam hari dan cobalah untuk mendapatkan cahaya sebanyak mungkin setiap hari," ujar Vetter. (*)

(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Moms Mudah Merasa Depresi? Tak Usah Panik, Ini Cara Mudah Mencegahnya!")