Find Us On Social Media :

Mulai Dari Menikah Online Hingga Pelaku Bom Bunuh Diri, TKW Indonesia di Luar Negeri Jadi Target Teroris

By Dewi Lusmawati, Rabu, 4 Juli 2018 | 17:46 WIB

Ilustrasi penyergapan oleh Densus 88 anti teror

78 persen dari mereka adalah perempuan.

TKW yang bekerja di luar negeri, terutama di negara maju seperti Hong Kong, rentan terhadap perekrutan ISIS.

Hal ini karena mereka dilihat sebagai sumber potensial dari segi pendanaan.

Melihat pendapatan mereka terbilang besar dibanding pekerja di dalam negei.

Terlebih TKW memiliki pendapatan yang stabil.

"Salah satu pesan penting dalam film ini adalah, karena mereka (TKW) punya uang, mereka harus hati-hati," kata Huda.

BACA JUGA: Terdakwa Teroris Aman Abdurrahman Sebut Pemerintah Kafir dan Tak Gentar Dihukum Mati

"Uang memberikan kemandirian, kepercayaan diri, tetapi juga memberikan kemungkinan risiko karena mereka akan dilihat dan didekati oleh pria yang tidak bertanggung jawab yang menawarkan cinta dan perlindungan," kata Huda.

“Mereka (teroris) hanya ingin memanfaatkannya, terutama uang mereka. Pernikahan adalah salah satu cara untuk mendapatkan kendali (dari TKW)," lanjutnya.

Menurut laporan Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) tahun 2017, diperkirakan 45 dari 150.000 TKW Indonesia di Hong Kong terlibat dalam kegiatan pro ISIS.

Mereka bahkan terlibat dalam pendanaan tiket pesawat ke Suriah untuk menikahi pejuang militan secara online.

Hal ini memicu kerentanan perempuan terhadap laki-laki yang menawarkan cinta dan pernikahan.