Find Us On Social Media :

Sempat Hentikan Laga Final Piala Dunia 2018, Ini 3 Aksi Pussy Riot yang Menyita Perhatian

By Arif B Setyanto, Rabu, 18 Juli 2018 | 10:03 WIB

Petugas membopong salah seorang anggota band Pussy Riot keluar lapangan

Setelah peristiwa masuknya 4 orang ke lapangan saat final Piala Dunia 2018, Pussy Riot mengeluarkan rilis bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Dilansir dari akun Twitternya, Pussy Riot memberikan enam poin keinginan mereka melalui penyusupan di laga final tersebut.

1. Bebaskan semua tahanan politik.2. Berhenti penjarakan orang demi propaganda media sosial.3. Hentikan penangkapan ilegal selama aksi demonstrasi berlangsung.4. Perbolehkan segala bentuk kompetisi politik.5. Hentikan menciptakan kasus kriminal palsu, dan memenjarakan orang tanpa alasan.6. Ubah Polisi Buruk menjadi Polisi Baik.

(BACA JUGA : Denada Ungkap Gejala Awal Hingga Putrinya Didiagnosis Idap Leukimia )

2. Bernyanyi anti Putin

Selain aksinya menyusup ke final Piala Dunia 2018, Pussy Riot pernah melakukan aksi yang menyita perhatian.

Pengadilan Rusia pernah memvonis dua tahun penjara personel Pussy Riot.

Hal itu terjadi karena mereka menyanyikan lagu anti Presiden Vladimir Putin.

Pengadilan menetapkan tiga anggota band itu bersalah melakukan 'hooliganisme' dengan motivasi agama.

(BACA JUGA : Tak Hanya untuk Prancis, Presiden Donald Trump Juga Berikan Ucapan Selamat Pada Vladimir Putin dan Rusia di Ajang Piala Dunia 2018 )

"Pengadilan menyatakan mereka bersalah. Pengadilan meraih putusan berdasarkan kesaksian terdakwa sendiri dan bukti lain," kata Hakim Marina Syrova.

Jaksa menuntut hukuman tiga tahun penjara atas tiga anggota band itu.