Find Us On Social Media :

Beredar Broadcast WhatsApp Tentang Zona Merah Difteri di Semarang, Wali Kota Sebut Hoax

By Dewi Lusmawati, Sabtu, 21 Juli 2018 | 08:05 WIB

Wali Kota Semarang

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID- Jumat (20/7) Masyarakat Kota Semarang diramaikan dengan sebuah pesan melalui aplikasi Whatsapp (WA) yang menginfokan jika Kelurahan Genuksari di Kota Semarang masuk Zona Merah penyebaran penyakit difteri.

Dalam pesan berantai itu juga terdapat peringatan kepada masyarakat untuk tidak melewati jalan Dong Biru, Genuksari dengan mencantumkan Fakultas Kedokteran Unissula sebagai pemberi informasi.

Dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng, terkait hal tersebut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan jika informasi yang viral melalui WA tersebut adalah tidak benar.

"Itu Hoax! Memang ada kasus difteri di sana, tapi itu sudah ditangani oleh sedulur-sedulur dinas Kesehatan Kota Semarang. Sehingga tidak ada yang namanya zona merah apalagi sampai tidak boleh lewat di daerah itu," jelas Wali Kota Semarang yang biasa disapa Hendi tersebut.

BACA JUGA: Viral Status Fecebook Seorang Penumpang Wanita Mengaku Dibentak Preman di Bandara Ahmad Yani Semarang

Dirinya juga menceritakan bahwa kasus difteri yang terjadi Genuksari sejak Juni-Juli 2018 diderita oleh 7 anak.

Dari ketujuh anak tersebut 5 dinyatakan masih dirawat sedangkan 2 meninggal dunia.

"Jadi 7 anak tersebut saat bayi dulu tidak diimunisasi karena orang tuanya menolak, sikap itu sungguh kami sesalkan," ungkap Hendi.

"Selama tidak menolak diimunisasi tidak perlu khawatir, karena pencegahan utama difteri adalah imunisasi, dan ketersediaan vaksin untuk difteri di Kota Semarang sangat cukup," tegasnya.

BACA JUGA: Pamerkan OOTD Saat Berada di Semarang, Andien Aisyah Tampil Kece!

Humas Fakultas Kedokteran Unissula, Drs. Purwito Soegeng Prasetijono., MKes, Fakultas Kedokteran Unissula menyatakan tidak pernah merilis himbauan kepada masyarakat terkait pentingnya menggunakan masker saat melewati Jalan Dong Biru.