Find Us On Social Media :

Beredar Broadcast WhatsApp Tentang Zona Merah Difteri di Semarang, Wali Kota Sebut Hoax

By Dewi Lusmawati, Sabtu, 21 Juli 2018 | 08:05 WIB

Wali Kota Semarang

Selain itu ditekankan juga ia tidak pernah merilis terkait zonasi penyebaran penyakit Difteri di Semarang.

Dikutip dari Kompas.com, Sebagai langkah menangani kasus penyebaran difteri di kawasan itu, pemerintah melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) kepada semua anak di Kelurahan Genuksari pada Jumat pagi.

Selain itu, petugas Dinas Kesehatan juga memberikan profilaksis dan erytromicin kepada kontak penderita, serta pengambilan swab tenggorok ke kontak penderita.

BACA JUGA: Hii Seram! Ada TPS Horor di Pilkada Semarang

Dikutip dari Halodoc, difteri adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi di selaput lendir hidung dan tenggorokan.

Bakteri yang menginfeksi bernama Corynebacterium diphtheriae.

Umumnya penyakit difteri diawali dengan rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas hingga membengkaknya kelenjar getah bening.

Namun gejala khas dari difteri adalah munculnya sebuah selaput berwarna putih keabuan di sekitar bagian belakang tenggorokan.

BACA JUGA: Sebuah Masjid Berdiri Tegak di Tengah Ruas Jalan Tol Batang-Semarang, Setelah Lebaran Dibongkar

Selaput ini bernama pseudomembran yang dapat berdarah jika dikelupas. Kondisi ini mungkin akan menyebabkan rasa sakit saat menelan.

Pada beberapa kasus, gejala ini akan disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening dan pembengkakan jaringan lunak di leher yang disebut bullneck.

Difteri sangat mudah menular dari seorang yang sebelumnya telah terinfeksi. Salah satu media penularan bakteri ini adalah melalui udara, yaitu saat pengidap difteri batuk atau bersin. Selain itu, interaksi langsung dengan luka akibat difteri juga dapat menularkan virus.

BACA JUGA: Waspadai, Inilah Titik Potensi Kemacetan Jalan Tol Batang - Semarang

Penyakit ini termasuk mematikan karena dapat menyebabkan infeksi nasofaring yang bisa berdampak kesulitan bernapas dan menyebabkan kematian.

Selain itu, difteri juga bisa menyebabkan komplikasi yang serius.(*)