Find Us On Social Media :

Arkeolog Temukan Keju Berusia Lebih dari 3000 Tahun di Mesir, Diduga Mengandung Bakteri Berbahaya

By Septiyanti Dwi Cahyani, Selasa, 21 Agustus 2018 | 11:54 WIB

Temuan Keju berusia lebih dari 3000 tahun di Mesir, diduga mengandung bakteri berbahaya

Brucellosis merupakan infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Brucella.

Dikutip dari Kompas.com, gejala dari penyakit ini adalah demam, badan lemas dan nyeri sendi yang bisa berlangsung hingga setahun.

Bahkan, dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa mengakibatkan penderitanya meninggal dunia.

BACA JUGA 3 Toilet Unik dari Berbagai Negara, Ada Toilet Umum yang Transparan!

Jika menimpa kambing atau domba, brucellosis dapat mengakibatkan kemandulan, keguguran, bayi meninggal saat lahir atau keturunan yang cacat.

Sementara itu, dari sumber lainnya mengatakan jika keju tersebut dibuat dari campuran susu sapi dan kambing.

Seorang guru besar Universitas Vermont yang mempelajari kimia dan sejarah keju mengatakan kepada The New York Times bahwa keju kuno itu memiliki kelembutan yang sama dengan keju kambing saat ini.

BACA JUGA Spanduk Peringatan Buat Pemilik Mobil, Siapkan Garasinya Dulu!

"Namun, dengan rasa yang amat asam", ujar Kindstedt.

Hal ini membuat para pecinta keju belum bisa mencicipi cita rasa keju ini untuk saat ini.

Adanya penemuan keju berusia lebih dari 3000 tahun ini kemudian menjadi bukti, bahwa penyakit brucellosis memang sudah ada di Mesir sejak sekitar 3000 tahun yang lalu. (*)