Find Us On Social Media :

5 Tradisi Perayaan Malam Satu Suro, 1 Muharram 1440 Hijriah di Jawa

By Novita Desy Prasetyowati, Sabtu, 1 September 2018 | 21:45 WIB

5 Tradisi Perayaan Malam Satu Suro, 1 Muharram 1440 Hijriah di Jawa

Kebo atau kerbau bule yang dimaksud adalah Kebo Bule Kyai Slamet yang dipercaya memiliki nilai spiritual tersendiri.

BACA JUGA: Penuh Perjuangan, Novita Angie Bagi Pengalaman Ajak Anaknya Nonton Asian Games 2018

Dalam buku Babad Solo karya Raden Mas Said, leluhur kebo bule ini adalah hewan kesayangan Paku Buwono II.

Biasanya, orang-orang yang menonton kirab akan saling berebut untuk menyentuh tubuh kebo bule dan mendapatkan kotorannya.

Kotoran kerbau ini nantinya akan digunakan sebagai pupuk dan diidentikkan dengan keberkahan hasil tanam.

BACA JUGA: Unggah Video Bareng Dwi Andhika, Lucinta Luna: Temen Seperjuangan

3. Temanggung

Dilansir dari laman Tribun Jogja, ritual 1 Suro di Traji, Parakan, Temanggung, dimulai dengan berjalan dari Kantor Balai Desa Traji menuju sendang, sambil membawa gunungan berisi hasil bumi dan sesaji.

Setelah sampai di sendang Sidhukun, Lurah Traji beserta istrinya yang telah mengenakan busana pengantin adat Jawa, menjalankan ritual pernikahan.

Prosesi pernikahan tersebut juga berlangsung dalam adat Jawa.

Begitu selesai, Lurah akan membacakan doa-doa, lalu dilanjutkan dengan rebutan gunungan oleh warga.

Setelah ritual di sendang selesai, Lurah bersama istri akan kembali ke Balai Desa.