Laporan wartawan Grid.ID, Ria Theresia Situmorang
Grid.ID - Melanie Putria, Putri Indonesia tahun 2002 tersebut baru-baru ini bercerita tentang kegemarannya di bidang olahraga lari.
Dirinya mengaku kalau kecintaannya di dunia lari diawali dari penderitaannya saat menjalani baby blues atau sindrom depresi pasca melahirkan.
"Aku kan anak gym tapi nggak suka lari. Jadi dulu ketika baby blues aku balik gym. Saat itu dibilangin pas lagi baby blues siapa nih kulkas dua pintu balik ke gym," buka aktris dan juga pembawa acara tersebut.
"Saat itu bagi oramg normal mungkin nggak apa-apa ya, tapi buat yang baby blues itu pukulan luar biasa gitu rasanya bener-bener at the lowest point in my life dalam segi confident dalam segala hal deh," sambungnya saat ditemui Grid.ID di acara Sweat for Gold yang diselenggarakan Pocari Sweat di kawasan Senayan pada Kamis (6/9/2018).
Baca Juga : Hanung Bramantyo Mengaku Merinding ketika Memandang Foto Soekarno
Perempuan asal Sumatera Barat ini lebih lanjut menjelaskan depresinya pada saat itu digambarkan seperti ia sama sekali tidak punya daya, sakit dan susah bergerak karena terlalu gemuk.
"Anakku nangis aku nangis. Diajak syuting nggak mau. Terus satu badan sakit jadi hancur lebur lah kalau dikasih istilah," tambahnya.
Di saat krusial seperti itulah ia mulai memberanikan diri ikut serta dalam komunitas indorunners, berjalan berkilo-kilo meter dari kawasan FX Senayan hingga Hotel Indonesia.
"Rasanya seketika jatuh cinta gitu. Padahal aku berbekal goceng sudah jaga jaga gitu. Tapi rasa endorfin yang berhamburan. Rasa punya temen yang hangat. Dan aku lupa kalau aku nggak suka lari," imbuhnya.
"Seketika larilah yang menjadi jawaban oh ini loh yang aku butuhin," tegas Melanie Putria.
Baca Juga : Pengunjung Kompas Travel Fair 2018 Sudah Antri Sejak Dini Hari Demi Dapatkan Tiket Wisata
Selang dua bulan menekuni olahraga lari, Melanie akhirnya nekat mengikuti perlombaan lari marathon di Singapura. Saat itu, istri dari Angga Puradiredja ini bercerita pengalaman unik yang ia lalui saat pertandingan.
"Nekat ke Singapore, marathon baru lari dua bulan. Baru lari dua kali seminggu dalam 2 bulan itu. Nggak punya sepatu lari minjem punya nyokap. Baju lari juga minjem punya mama," akunya.
"Marathon itu sakitnya luar biasa. Terus breast pump (menyusui) juga. Kalau biasa orang lari streching (pemanasan) dulu, aku breast pump," ucapnya lagi sembari tersenyum lebar mengingat kejadian tersebut.
Baginya, sepanjang 42 kilometer berlari di Singapura menjadi titik balik kehidupannya bagaimana lari bisa menjadi obat bagi depresi hidup yang melanda di dirinya.
"Ketika aku mencapai finish line itu rasanya seperti orang yang baru lagi dalam angan-angan jadi juara dunia. Yes, ini Melanie Putria yang dulu yang bisa tampil di dunia entertain," tutupnya. (*)