Find Us On Social Media :

Kisah Haru Korban Selamat Fenomena Likuifaksi Gempa Palu, Sempat Terbawa Tanah dan Kehilangan Istri

By Agil Hari Santoso, Rabu, 3 Oktober 2018 | 09:33 WIB

Kerusakan akibat fenomena likuifaksi gempa Palu

Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso

Grid.ID - Saat ini masyarakat Indonesia sedang dirundung duka akibat gempa Palu.

Sudah 5 hari berlalu sejak gempa Palu yang terjadi pada Jumat, (28/9/2018).

Gempa Palu yang memiliki magnitudo 7,7 Skala Richter (SR), menimbulkan gelombang tsunami dan fenomena likuifaksi.

Fenomena likuifaksi adalah tanah yang kekuatannya berkurang setelah tanah menjadi lumpur dan kehilangan daya ikat.

Baca Juga : 4 Atlet Paralayang Ditemukan Meninggal Akibat Gempa Donggala, Menpora: Pemerintah Akan Memberikan Santunan

Tanah menjadi lumpur karena pada saat gempa Palu terjadi, tekanan air tiba-tiba menjadi tinggi.

Tekanan air yang tinggi membuat tanah menjadi lemah, sehingga menyebabkan tanah berubah dari padat menjadi cair.

Fenomena likuifaksi biasanya terjadi saat gempa mengguncang wilayah yang tanahnya mengandung pasir dan air.

Dikutrip Grid.ID dari Tribunnews.com, penjelasan mengenai fenomena likuifaksi pada gempa Palu tersebut dijelaskan oleh Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko. 

Baca Juga : Update Gempa Donggala: KOMINFO Informasikan 8 Berita Hoaks yang Beredar di Media Sosial