Find Us On Social Media :

Dana Desa Bantu Desa Sumber Urip Kelola Sumber Daya Alamnya yang Berlimpah

By Corry Wenas Samosir, Rabu, 24 Oktober 2018 | 10:34 WIB

Taman Wisata Alam Bukit Kaba Dekat dengan kawasan yang berada di dekat Kawah Gunung Kaba

Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir

Grid.ID - Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu, Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu desa wisata di Provinsi Bengkulu.

Desa dengan luas wilayah 650 KM persegi, jumlah penduduk 2.395 dan 745 KK ini, memiliki tempat wisata alam menarik dan bisa dinikmati bagi wisatawan yang menyukai panorama alam.

Lokasinya berada di ketinggian tak jauh dari gunung yang masih aktif, yaitu Taman Wisata Bukit Kaba atau Gunung Kaba.

Baca Juga : Punya Konsep Unik, Yuk Intip Rumah Mandra Si Doel Anak Sekolahan!

Tempat wisata Desa Sumber Urip juga tak bisa dilepaskan dari peran BUMDes Urip Jaya yang telah mengelola Taman Wisata Bukit Kaba sejak akhir tahun 2017.

BUMDes Urip Jaya dibentuk melalui pemanfaatan dana desa, dan berperan dalam mengelola Taman Wisata Alam Bukit Kaba. Pengelolaan desa wisata oleh BUMDes Urip Jaya ini telah berhasil membuka lapangan kerja untuk para pemuda desa yang sebelumnya bekerja serabutan. Mereka dilibatkan penuh dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Bukit Kaba ini.

Baca Juga : Evi Masamba Bikin Pangling Dalam Upacara Adat Mappacci

"Kami memberdayakan masyarakat untuk mengelola Gunung Bukit Kaba, seperti para pemuda desa dan buruh tani agar mereka memiliki pemasukan tambahan," ungkap Sigit Widianto, Ketua BUMDes Desa Sumber Urip, saat berbincang dengan Grid.ID di Kantor BUMDes Urip Jaya.

“Sekarang dengan adanya pengelolaan wisata, banyak para pemuda desa dilibatkan langsung agar mereka bisa memiliki penghasilan tambahan. Pengelolaan Taman Wisata Alam ini juga sudah berhasil memberikan pemasukan untuk BUMDes sebesar Rp. 15 juta per bulan" sambungnya.

Sampai saat ini anggota yang mengelola Taman Bukit Kaba sudah berjumlah 60 orang pemuda desa.

Para pemuda desa Sumber Urip yang tergabung dalam karang taruna desa ini juga merasa senang lantaran memiliki penghasilan sampingan selain pekerjaan sebagai buruh tani.

"Alhamdulillah ini jadi kerja sampingan, lumayan, jadi kita nggak dari buruh petani aja," ujar Pendi anggota Karang Taruna pada kesempatan yang sama.

Baca Juga : Kenakan Hijab, Penampilan Bella Saphira Bikin Hati Netizen Adem

"Perubahan setelah ada BUMDes, kerja pemuda tidak lagi serabutan dan mendapatkan pendapatan tambahan per bulan yang pasti dan cukup. Kami bisa mendapatkan tambahan penghasilan sekitar Rp. 1 juta sampai Rp. 1,5 juta per bulan " timpal Rizky Johan

Adapun yang dikelola dalam tempat wisata tersebut antara lain jasa penitipan kendaraan, jasa ojek ke Bukit Kaba, jasa pemandu, dan penjagaan tiket masuk. Ke depannya, BUMDes Urip Jaya akan membuka 1 unit usaha baru yaitu gerai cinderamata yang bertujuan untuk menambah pemasukan dari sektor pariwisata.

Sementara itu Desa Sumber Urip yang merupakan lokasi terdekat dengan zona merah Gunung Api Kaba sehingga mendapat predikat desa siaga bencana.

Baca Juga : Raline Shah Mengaku Hidup Miskin Itu Sulit, Rupanya Lahir dari Keluarga Kaya

Masyarakat desa pun dilatih untuk selalu siaga bencana dengan segera melaporkan kepada petugas pos pemantauan Gunung Api Kaba yang ada di sekitar kaki Gunung Kaba, serta adanya plang petunjuk jalur evakuasi bila terjadi tanda-tanda aktif gunung api tersebut.

Warga yang mayoritas profesinya petani sayur memiliki penghasilan utama dari produk sayur-sayuran, cabai, dan madu.

Namun produk unggulan mereka adalah cabai merah dan madu.

"Saat ini produk unggulan pertanian, yaitu cabe merah keriting. Untuk sayuran ada sawi, kembang kol, brokoli, daun bawang, tomat, tapi yang paling unggul cabe sama madu," ucap Yadi Sutanto, Kepala Desa Sumber Urip.

Cabai menjadi produk unggulan desa ini lantaran memiliki keunggulan lebih tahan lama daripada cabai dari tempat lain. Sehingga tahan lama untuk pengiriman jarak jauh.

Baca Juga : Jangan Ngaku Kekinian Kalau Belum Mencoba Mi dengan Pasta Salted Egg, Enak!

"Pemetikan 7 kali, 7 minggu, seminggu sekali panen. Jumlah hasil panen bervariasi, hemat dari bibit, tidak perlu beli, hemat perawatan, sudah mengurangi pupuk kimia, hanya pupuk sp dan poska. Pakai pupuk organic, juga tampil menarik dan tahan lama, ujar Hartono, petani cabai.

Sedangkan madu bisa menghasilkan 4 sampai 5 botol dalam ukuran 220 ml. Harga per botolnya tersebut di jual dengan dengan harga Rp. 70.000. Madu tersebut pun di jual kepada warga Desa Sumber Urip dan sekitar kota Bengkulu.

Baca Juga : Indonesia Gelar Pemilu Serentak untuk Pertama Kali, Ini Fakta yang Harus Kamu Ketahui!

Hasil pemanfaatan Dana Desa yang membantu pengembangan usaha peternakan lebah madu pun dan cabai pun dirasakan langsung oleh para petani, lantaran para petani bisa menambah penghasilan dan meningkatkan pendapatan perekonomian mereka. Per bulannya, seorang petani madu bisa mendapatkan tambahan penghasilan sekitar Rp. 1.680.000,- .

Pemasukan yang didapat oleh BUMDes Urip Jaya lewat pengelolaan Taman Wisata Bukit Kaba pun dialokasikan untuk dana social warga desa.

"8 persen dari pemasukan BUMDes Urip Jaya dialokasikan untuk dana sosial, Seperti pembangunan mushola, bantuan untuk warga yang sakit, menyewakan tenda untuk hajatan, kegiatan social dan untuk warga yang sedang berkabung,"

Meski Desa Sumber Urip berlokasi di zona merah, Gunung Kaba dan memiliki ketinggian 1.952 meter di atas permukaan laut, daerah tersebut masih dalam kondisi aman,

Bahkan Gunung Api Kaba saat ini merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik di Kabupaten Rejang Lebong yang ramai dikunjungi para pendaki saat akhir pekan atau hari libur. (*)