Find Us On Social Media :

Dua Permintaan Terakhir Puspita Eka Putri, Murid MUA Bubah Alfian yang Jadi Korban Pesawat Lion Air Jatuh kepada Sang Ibunda

By Puput Akad Ningtyas Pratiwi, Rabu, 31 Oktober 2018 | 09:13 WIB

Permintaan terakhir Puspita Eka Putri, murid MUA Bubah Alfian yang jadi korban pesawat Lion Air jatuh diungkap sang ibunda

Laporan wartawan Grid.ID, Puput Akad

Grid.IDPuspita Eka Putri, salah satu korban pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018), rupanya sempat menyampaikan permintaan terakhir sebelum kepergiannya.

Permintaan terakhir Puspita Eka Putri yang menjadi korban pesawat Lion Air jatuh ini diungkapkan oleh sang ibunda, Nuke Retno Sari.

Nuke mengungkapkan Puspita Eka Putri menyampaikan dua permintaan terakhir sebelum sang anak menjadi korban pesawat Lion Air jatuh.

Baca Juga : Masih Training, Lion Air JT 610 Jadi Penerbangan Terakhir Putty Fatikha Rani

Puspita Eka Putri merupakan putri ketiga dari Nuke Retno Sari.

 

Saat berada di posko ante mortem kecelakaan pesawat Lion Air JT-610, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (30/10/2018), Nuke tampak membawa potret diri sang anak yang mengenakan kerudung berwarna pink.

1. Putri ke Pangkalpinang untuk urusan pekerjaan

Dilansir laman Tribunnews (30/10/2018), Nuke menceritakan anak ketiga dari empat bersaudara itu bekerja sebagai Makeup Artist (MUA).

Baca Juga : Lion Air JT 610 Sempat Kepergok Alami Gangguan Sebelum Terbang, Ini Keterangan dari Kemenhub

 

 

Pada hari nahas itu pun, Putri hendak berangkat ke Pangkalpinang guna melaksanakan tugas di sana.

Nuke menceritakan anak ketiga dari empat bersaudara itu menyukai dunia kecantikan, terlebih di bidang kosmetik.

Sang putri bahkan pernah menjadi murid dari model Kimmy Jayanti dan MUA papan atas Indonesia, Bubah Alfian.

"Dia pernah ikut Kimmy Jayanti modeling. Terus pernah juga make make up khusus di Bubah Alfian kebetulan emang di bidang khusus kosmetik," tuturnya.

Sebelum berangkat, Nuke mengungkapkan sempat meminta Putri agar tidak berangkat ke Pangkalpinang.

Baca Juga : Seorang Make Up Artist Didikan Bubah Alfian Jadi Korban Lion Air JT610

Sebelumnya dara berusia 24 tahun ini baru usai melaksanakan pameran di Kemayoran, Jakarta sehingga ia khawatir Putri akan kelelahan, mengingat sang anak yang mudah kelelahan.

"Kemarin abis ada expo di Kemayoran dua hari, saya bilang istirahat dulu. Tapi karena dia seneng dia bilang ya udah mama gapapa aku berangkat," katanya.

Siapa sangka keberangkatan Putri ke Pangkal Pinang itu berakhir tragis.

Baca Juga : Menjelang Ajal Bersama Lion Air JT610, Puspita Eka Putri Sempat Merayakan Ulang Tahun

2. Baru saja berulang tahun ke-24

Tak hanya itu, Puspita Eka Putri diketahui baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-24 beberapa hari sebelum berangkat.

Sang ibu, Nuke Retno Sari ingat betul momen terakhir ulang tahun putrinya tersebut pada 26 Oktober 2018  lalu.

"Iya baru ulang tahun juga tanggal 26 Oktober 2018 kemarin. Ya Allah, Mama masuk kamar dia mau nangis," ujar Nuke Retno Sari saat ditemui Grid.ID di RS Polri Kramat Jati, Selasa (30/10/2018).

Baca Juga : Mengetahui Orang Tuanya Jadi Korban Pesawat Lion Air Jatuh, sang Anak: Tante, Mama Ada di Pesawat itu Kan?

3. Putri bersikeras berangkat sendiri ke bandara

Tak hanya minta ditemani tidur, Puspita Eka Putri juga melakukan hal tak biasa dengan berangkat sendirian ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.

DIlansir dari laman Tribunnews.com, Nuke bercerita bahwa Putri berangkat ke bandara sendirian bahkan tanpa diantar orangtuanya ke bandara.

Ini tak seperti kebiasaannya selama ini padahal biasanya pergi ke kampus saja gadis itu kerap minta ditemani oleh sang ibunda.

Baca Juga : Bau Tak Sedap Menyeruak Usai 10 Kantong Jenazah Korban Lion Air JT610 Diturunkan Dari Kapal Basarnas

"Ya kita biasanya selalu jalan ramai-ramai. Kuliah aja dijemput ditungguin gitu kan," tambah Nuke.

Pagi itu, Puspita Eka Putri memilih berangkat sendiri ke bandara dengan menggunakan bus Damri dari rumahnya ke kawasan Pondok Cabe.

"Mama nggak ada rasa firasat udah gitu pesawat berangkat jam 4 tapi dia jam setengah 4 udah berangkat. Terus Mama tanya Putri udah di mana. Taunya udah di jalan."

"Ini papanya nggak nganter, mamanya nggak nganter, emang mau sendiri," ujarnya.

Baca Juga : Polri Belum Bisa Merilis Korban Lion Air JT 610, Ini Alasannya

4. Permintaan terakhir

Menjelang kepergiannya, rupanya Putri sempat menyampaikan permintaan kepada sang ibu sebelum kepergiaannya.

Dilansir dari Kompas.com (30/10/2018), Nuke Retno Sari menuturkan Putri mendadak minta untuk tidur sembari dipeluk oleh ibunya.

"Dia bilang Mama bobo bareng aku dong. Kalau orang Jawa bilang dikelonin, ya. Mama aku nempel dong. Aduh kayak anak kecil," tuturnya.

Nuke benar-benar tak menduga bahwa perubahan perilaku Putri merupakan pertanda.

Baca Juga : Terlihat Rambut Menyembul Dari Balik Kantong Jenazah Korban Lion Air JT610 yang Dibawa Tim SAR Gabungan

Nuke kemudian mengingat saat itu Putri sempat meminta agar sang mama menjaga barang-barang miliknya yang ada di dalam kamar.

"Mama barang barang ku jangan dikemana-kemanain', ya Allah mama masuk kamar dia mau nangis," ujarnya.

Tak disangka pesan itu menjadi pesan terakhir yang disampaikan oleh Puspita Eka Putri.

Nuke pun kemudian mendapat kabar bahwa pesawat Lion Air JT 610 yang ditumpangi anaknya mengalami kecelakaan.

Baca Juga : Usai Tragedi Lion Air, Afgan Memilih Pasrah Saat Naik Pesawat

"Taunya dari temannya 'Mama cepetan liat berita, itu pesawat yang Putri naikin lost contact.'," ujarnya.

Nuke menuturkan dirinya hampir tak sadarkan diri setelah mendapat kabar bahwa putrinya jadi salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air jatuh pada Senin lalu.

"Aduh Mama rasanya mau pingsan, enggak karu-karuan, udah gelap semua," tuturnya.

 

"Udah pas itu Mama langsung bilang ke semua keluarga tolong dicariin data. Ini Mama udah nggak kuat lihat TV. Kalau bisa Mama ke ruang jenazah ini karena kan Mama hafal anak Mama. Diidentifikasi segala macem," pungkasnya. (*)

Baca Juga : Kemenhub Siap Berikan Sanksi Pada Pihak Lion Air Usai Black Box Ditemukan