Setelah itu, dilakukan durability test atau tes jalan yang me-review langsung segala macam kondisi jalan yang tersebar di seluruh Indonesia. Waktu pengetesan ini, diseraplah data-data berupa, penggunaan dalam perkotaan, perjalanan luar kota, tanjakan, turunan, jalan tidak rata, kondisi lalu-lintas saat macet, saat mobi lmelewati genangan air setinggi 30 cm, dan sebagainya.
Development Dilakukan
Dari data ini, kemudian para engineer Toyota Indonesia mengembangkan produk yang sudah ada. Misalnya, mengubah bentuk atau posisi sealing pada pintu. Termasuk, menambahkan titik-titik sealing di tempat-tempat krusial, sehingga memastikan tidak terjadi kebocoran yang menyebabkan air membanjiri kabin.
Tes ini juga melengkapi hasil durability test di Jepang yang sudah dilakukan sebelumnya. Artinya,durability test di Indonesia sekaligus menguji bagian-bagian yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Terdapat proses pengembangan di Indonesia juga.
Baca Juga : Jumlah Vendor dan Karyawan yang Terlibat Dalam Pembuatan Toyota Sienta
Segala penyesuaian dan penambahan komponen dilakukan secermat mungkin, hingga Toyota Sienta dinyatakan lolos segala tes. Setelah hasil inspeksi oke, maka Sienta sudah bisa diproduksi massal sesuai pesanan.
Jadi, sudah terbayangkan bagaimana ketatnya Toyota melakukan inspeksi pada Sienta, sebelum diproduksi massal dan dipasarkan ke konsumen. Urusan kualitas, sudah enggak perlu diragukan lagi deh! (*)