4. Teman Bisa Mendorong Perilaku Sehat
Menurut Mahzad Hojjat, PhD., seorang profesor psikologi di University of Massachusetts di Dartmouth, yang telah memimpin penelitian tentang persahabatan, memiliki hubungan positif dengan orang-orang yang membuat pilihan yang sehat dapat memotivasimu untuk membuat pilihan yang sama sehatnya.
"Jika teman-teman menyukai aktivitas fisik, kamu mungkin tertarik pada itu," kata Hojjat, seperti dikutip dari PARAPUAN. Mereka juga dapat berbicara jika mereka mengkhawatirkan kondisimu.
“Jika kamu terlibat dalam perilaku yang tidak sehat, teman-teman adalah orang yang melihatnya jika kamu minum terlalu banyak atau berat badanmu bertambah, karena mereka melihatmu dan berinteraksi denganmu setiap hari,” terangnya.
Menurut Keck Medicine dari University of Southern California di Los Angeles, para ahli menduga bahwa hubungan memiliki efek ini pada kesehatan fisik karena respons stres tubuh.
Merasa terisolasi dan kesepian dapat meningkatkan stres kronis, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan, sementara sisi sebaliknya mempertahankan persahabatan yang positif dapat membuat Kawan Puan tetap sehat.
5. Persahabatan yang Sehat Cenderung Membuat Kita Lebih Bahagia
Sebuah studi yang diterbitkan pada Juni 2019 di PLoS One menemukan bahwa lingkaran sosial yang kuat (yang diukur dengan aktivitas ponsel peserta studi) adalah prediktor kebahagiaan dan kesehatan umum yang lebih baik daripada data pelacak kebugaran, seperti detak jantung dan aktivitas fisik.
Ini membantu jika Kawan Puan bergaul dengan orang-orang bahagia, terutama jika mereka tinggal dekat.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 4.000 orang dewasa menunjukkan bahwa memiliki teman bahagia yang tinggal dalam jarak satu mil dari kamu meningkatkan kemungkinan dirimu sendiri untuk bahagia sebesar 25 persen.
Baca Juga: 6 Alasan Kamu Sulit Punya Teman Baru, Salah Satunya Terlalu SIbuk
(*)