Find Us On Social Media :

Viral Bayi Diberi Makanan Pedas, Bolehkah Anak Mengonsumsi dan Apa Bahayanya?

By Maharani Kusuma Daruwati, Selasa, 24 Januari 2023 | 16:00 WIB

Bahaya makanan pedas atau cabai untuk bayi.

Parapuan.co - Bayi di bawah usia satu tahun tak boleh diberi makanan sembarangan.

Bayi hanya bisa mengonsumsi ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai dengan usianya setelah usia 6 bulan.

Bahkan bayi tak boleh diberi makanan padat sampai usianya 1 tahun.

Namun, belum lama ini sempat viral di media sosial bayi diberi minum kopi susu instan. Tak hanya itu, sang bayi yang baru berusia 7 bulan sudah diberi makanan pedas.

Video itu viral di Twitter setelah dibagikan ulang oleh pengguna Twitter Rizal do dengan akunnya @afrkml.

Bayi 7 bulan ini ternyata juga pernah diberi makan nasi ayam pedas dan nasi goreng.

"Astaghfirullah ternyata emang emaknya yang problematik. Belum puas dgn kopi-susu, dikasihlah si bayi nasi goreng dan ayam pedas (emoji) Harus digimanain ini akunnya? Kasian anaknya (emoji)," tulis akun Rizal do.

Terlihat dalam video, sang ibu menyuapkan suwiran ayam pada anaknya, namun bayinya tidak dapat memakannya karena belum memiliki gigi.

"Alhamdulillah dapet ayam, bayi usia 7 bulan makan ayam pedas sama nasi tapi nda bisa ngunyah karena dia nda punya gigi kasihan dia cuman bisa telan," tulis caption dalam video TikTok tersebut, seperti dikutip dari PARAPUAN.

Baca Juga: Bayi 54 Hari Meninggal Diberi Obat Tradisional Viral d Medsos, Ini Bahayanya Menurut Dokter

@kayess9 ♬ Catatanku - Melly Goeslaw & Baim

Lalu, apakah boleh bayi diberi makanan pedas? Apakah berbahaya memberi anak makanan pedas?

Menurut dokter spesialis anak dari RSCM Muzal Kadil,  anak sebaiknya tidak diberi makanan pedas hingga usia satu tahun.

Anak yang masih berusia di bawah 1 tahun tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan pedas.

Hal ini karena sistem pencernaan yang dimiliki tubuh sang anak belum siap.

"Kesiapan makanan pedas sudah boleh diberikan minimal usia 1 tahun, namun lebih baik lagi jika diberikan setelah usia 3 tahun," ujar Muzal, seperti dikutip dari Kompas.com.

Rasa pedas yang diberikan pun bisa berupa cabai atau bumbu-bumbu seperti jahe, bawang putih, kayumanis, pala, kunyit, dan bumbu dapur lainnya.

"Makanan pedas yang berupa bumbu di atas sebenarnya cukup bermanfaat sebagai anti inflamasi, mengurangi mual, menambah nafsu makan, dan menambah kekebalan tubuh, bila dikonsumsi secara benar dan tidak berlebihan," tambahnya.

Orang tua juga perlu memperhatikan porsi yang diberikan, bumbu-bumbu pedas itu jika dikonsumsi terlalu banyak dapat membuat iritasi di mulut kerongkongan, lambung, dan usus.

Baca Juga: Tidak Hanya Orang Dewasa, Bayi Juga Rentan Alami Eksim

Akibatnya, menimbulkan peradangan dan muncul gejala sakit perut, mual, bahkan diare.

Efek samping mengonsumsi makanan pedas pada balita juga diungkapkan oleh ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum.

Meski pedas, cabai memang diketahui mengandung banyak serat dan vitamin yang bermanfaat.

Beberapa di antaranya yaitu mengandung vitamin C, vitamin A, antioksidan, serta mineral.

Walau bermanfaat, ada baiknya untuk hindari mengonsumsi cabai secara berlebihan, termasuk pada anak-anak.

Meski balita diperbolehkan makan makanan pedas, risiko efek samping yang ditimbulkan juga bisa memengaruhi kesehatan, khususnya pada sistem pencernaan.

"Prinsipnya rasa pedas bisa mengiritasi saluran cerna, mulai dari lambung hingga usus besar bahkan (maaf) anus.

"Makanan pedas juga bisa mencetuskan asam lambung yang berbalik naik ke kerongkongan," ujar Tan, dikutip dari Kompas.com.

Tan menjelaskan capsaicin yaitu senyawa yang memberi rasa pedas berisiko memperlambat pengosongan lambung.

Ini dapat mengiritasi permukaan saluran cerna.

Sehingga, terlalu sering mengonsumsi makanan pedas kerap memberikan dampak laksatif atau risiko diare pada anak.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ibu yang Sulit Menyusui ASI? Jawabannya di Puan Talks

(*)