Parapuan.co - Umumnya saat seorang menangis kerap dianggap lemah ataupun cengeng.
Padahal, menangis adalah respon tubuh kita saat menghadapi berbagai emosi yang tengah dirasakan dan merupakan hal yang wajar.
Emosi seperti, senang, sedih, galau bahkan frustasi biasanya akan ditumpahkan dengan menangis.
Jarang diketahui, sebagai ungkapan emosi dan perasaan, menangis punya banyak manfaat bagi kesehatan; baik fisik maupun mental, lho!
Baca Juga: Anak Terjatuh? Lakukan 3 Langkah Ini untuk Pertolongan Pertama pada Luka
Sejumlah ahli kesehatan mental pun menyarankan kita untuk sesekali menangis demi alasan kesehatan.
"Menangis itu positif dan sehat," jelas Stephen Sideroff, Ph.D., psikolog klinis dari UCLA AS, seperti yang PARAPUAN kutip dari Kompas.com.
Yuk, simak 6 manfaat menangis bagi kesehatan yang jarang diketahui men!
Menangis bantu untuk menenangkan diri
Secara tidak langsung, menangis jadi salah satu mekanisme tubuh untuk menenangkan diri, lho!
Berdasarkan studi yang ada, menangis dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis.
Sistem saraf inilah yang membantu tubuh kita untuk beristirahat sejenak.
Setelah kita berhenti menangis selama beberapa menit, kita akan merasakan efek tenang.
Baca Juga: Pernah Alami Long Covid, Melaney Ricardo Wanti-wanti Masyarakat: Covid-19 Bukan Gimmick
Bantu memperbaiki suasana hati
Selain menenangkan diri, menangis juga bantu memperbaiki suasana hati. Setelah menangis, perasaan lega dan jauh lebih baik bakal kita dapatkan.
Hal tersebut disebabkan karena emosi negatif telah terbuang dan kita telah mendapatkan kembali energi positif.
Setelah menangis, suasana hati pun jadi lebih baik sehingga mampu meningkatkan endorfin atau hormon bahagia di otak.
Meredakan stres
Kondisi stres memang bisa jadi pemicu kita untuk menangis. Tetapi nyatanya menurut sejumlah penelitian, menangis saat stres itulah yang akhirnya membantu meredakan stres tersebut. Ajaib ya!
Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, menangis melepaskan emosi negatif yang selama ini kita rasakan dan pendam dalam hati.
Makanya, setelah menangis perasaan kita pun biasanya akan menjadi lebih lega.
Baca Juga: Kenali 8 Penyebab Miss V Terasa Nyeri Usai Bercinta dengan Pasangan
Mengembalikan keseimbangan emosional
Enggak hanya saat sedih, kita juga menangis saat bahagia, takut, ataupun saat stres. Berdasarkan para peneliti di Yale University yang PARAPUAN lansir dari Kompas.com, menangis dapat membantu mengembalikan keseimbangan emosional.
Ketika kita menangis karena sangat bahagia atau terlalu takut menghadapi sesuatu, hal itu merupakan mekanisme tubuh untuk menetralkan diri dari 'serangan' emosi yang kuat. Alhasil emosi kita jadi stabil Kembali dan membuat suasana hati jadi lebih baik.
Membantu hilangkan rasa sakit
Mungkin kita bertanya kenapa menangis bantu menghilangkan rasa sakit.
Ternyata hal tersebut disebabkan karena menangis selama beberapa saat dapat melepaskan hormon endorfin dan oksitosin.
Dilansir dari Kompas.com, endorfin adalah zat kimia yang dihasilkan secara alami oleh tubuh dan dapat membantu mengurangi rasa sakit.
Baca Juga: Dari Popcorn Sampai Keju, Ini 5 Makanan yang Aman Dikonsumsi Saat Diet
Sedangkan oksitosin adalah zat kimia alami yang dapat memberikan rasa tenang.
Enggak heran, perpaduan endorfin dan oksitosin itulah yang membuat kita merasa jauh lebih tenang dan enggak merasakan sakit selama beberapa saat, setelah kita menangis.
Bantu buang racun dalam tubuh
Masih dilansir dari sumber yang sama, air mata emosional berperan dalam merespons emosi dan paling bermanfaat buat kesehatan, lho!
Menurut sebuah studi, air mata emosional dapat mengeluarkan hormon stres dan racun dari dalam tubuh.
Dengan menangis, racun-racun dalam tubuh pun ikut dikeluarkan melalui tetesan air mata tersebut.
Baca Juga: Sakit Punggung Bawah? Atasi Dengan 5 Macam Posisi Tidur Berikut Ini
Alhasil tubuh akan terasa menjadi lebih baik setelah menangis. Bisa dibilang, menangis adalah proses detoksifikasi tubuh.
Jangan malu lagi untuk meluapkan emosi dalam bentuk tangisan ya, Kawan Puan! (*)
Penulis | : | Ratu Monita |
Editor | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
KOMENTAR