Parapuan.co - Pernahkah Kawan Puan memeriksa payudara lalu mendadak panik karena menemukan ada benjolan?
Pasalnya, kerap kali kita berpikir jangan-jangan itu adalah pertanda kanker payudara. Tidak salah juga karena salah satu tanda kanker payudara memang benjolan.
Namun, kanker payudara tidak selalu ditandai dengan benjolan. Begitu pun, benjolan tidak selalu bisa diartikan sebagai kanker payudara.
Baca Juga: Mudah! Ini Rekomendasi Bahan Rumahan untuk Mengencangkan Payudara
Rupanya, selain gejala atau tanda kanker payudara, ada sederet penyebab lain dari benjolan di payudara pada perempuan, lho.
Bahkan asal Kawan Puan tahu, beberapa penyebabnya pun tidak selalu berbahaya hingga berpotensi menjadi kanker payudara.
Melansir dari Kompas.com, menurut dokter spesialis bedah, dr. Yudit Anastasia Sari M. Biomed, Sp.B, ada beberapa benjolan di payudara yang bisa dikenali. Apa saja?
1. Kista payudara
Mungkin orang-orang lebih familiar dengan kista di rahim, padahal kista dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja termasuk payudara.
Penyebab kista payudara belum dapat dipastikan, tetapi menurut dr. Yudit, kista tidak bersifat kanker karena benjolannya hanya berisi cairan.
2. Lipoma
Seperti halnya kista, lipoma dapat muncul di bagian tubuh mana saja termasuk payudara.
Bedanya, jika kista merupakan benjolan berisi cairan, lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara perlahan di bawah kulit.
Penyebab lipoma pun belum diketahui secara pasti, tapi kemungkinannya adalah faktor genetik.
Baca Juga: Tak Hanya Mengencangkan, Skincare Lokal Ini Ampuh Rawat Kulit Payudara
Kondisi ini dapat terjadi pada siapapun dari segala usia, tetapi lipoma lebih sering terjadi pada orang berusia 40-60 tahun.
Jangan khawatir karena lipoma adalah tumor jinak yang tidak berbahaya dan tidak berpotensi menjadi kanker.
Meski tidak berbahaya, kelima benjolan di atas tetap perlu dikonsultasikan oleh dokter, apalagi jika kamu merasa tidak nyaman dengan benjolan tersebut.
3. Fibrokistik
Fibrokistik merupakan tumor jinak yang bisa hilang dan muncul lagi sesuai dengan siklus menstruasi. Biasanya, fibrokistik terjadi pada perempuan berusia 20-50 tahun.
Ciri-ciri dari benjolan ini adalah benjolan dapat teraba lebih dari satu dan bisa di salah satu payudara atau keduanya.
Biasanya benjolan ini diikuti oleh rasa kencang atau bengkak pada payudara serta sedikit rasa sakit yang bisa semakin terasa ketika menstruasi datang.
4. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah sejenis tumor jinak paling sering menyerang wanita muda berusia 15-35 tahun.
Menurut dr. Yudit, penyebab tumor jinak ini muncul adalah karena sel-sel kelenjar dan jaringan ikat di payudara tumbuh secara berlebihan karena adanya pengaruh hormon.
Jika benjolan ini ditekan tidak terasa sakit tapi terasa padat. Benjolan ini berbentuk bulat atau oval, serta kenyal.
Adapun ciri-ciri benjolan fibroadenoma yaitu bisa digerakkan, bahkan berpindah-pindah dari satu sisi ke sisi lain.
Meskipun tergolong ke dalam jenis tumor, menurut dr. Yudit, fibroadenoma tidak berpotensi berkembang menjadi kanker.
Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu 4 Penyebab Payudara Terasa Nyeri, Apa Saja?
5. Papilloma intraductal
Sama halnya dengan fibroadenoma dan fibrokistik, papilloma intraductal adalah tumor jinak yang tidak berpotensi menjadi kanker.
Benjolan yang muncul biasanya terbentuk pada kelenjar susu dan dapat diraba di dekat area puting.
Jika ciri-cirinya demikian, kamu tidak perlu khawatir karena kondisi ini bukan faktor risiko peningkatan kanker payudara.
Akan tetapi, jika benjolannya berada jauh dari puting dan berukuran kecil, maka kamu harus waspada karena kondisi ini justru dapat berkembang menjadi kanker.
Umumnya, benjolan papilloma intraductal hanya berukuran 1-2 cm dan sering terjadi pada wanita usia 35-55 tahun.
Nah, jika ternyata benjolan yang Kawan Puan rasakan berpotensi bahaya dan menjadi kanker, segera konsultasikan ke dokter, ya! (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
KOMENTAR