Jenis gempa ini terjadi akibat deformasi atau patahan batuan pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukil ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.
Menurut Daryono, mekanisme sumber gempa berupa pergerakan sesar naik (thrust fault) yang sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami.
Baca Juga: Ikut Bersedih NTT Dilanda Bencana, Marion Jola Langsung Gelar Galang Dana
Namun patut disyukuri bahwa gempa berada di kedalaman menengah dan magnitudonya tidak cukup kuat untuk mengganggu air laut. (*)
Source | : | Kompas.com,BMKG |
Penulis | : | Rizka Rachmania |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR