Warga pun mendapat air dari sumur yang pastinya kurang bersih karena tercampur dahan, ranting, dan daun pohon tumbang.
"Untungnya banyak masyarakat di sini punya penampungan air sendiri-sendiri, jadi tiap rumah masih ada persediaannya, walaupun sedikit," tegas Dela.
Untuk keperluan mandi pun, masyarakat diperbolehkan menumpang air di gereja atau tempat umum lainnya.
Sebagai tambahan informasi, banjir bandang di wilayah NTT yang terjadi pada 4 April 2021 ini merupakan luapan air yang memiliki dampak paling besar selama 10 tahun terakhir.
Baca Juga: Gempa Susulan Magnitudo 5.5 Guncang Malang, Laporan BMKG Tidak Ada Potensi Tsunami
Mengutip dari Tribunnews.com, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam konferensi pers virtualnya menyatakan data terbaru untuk sementara ini jumlah korban meninggal dunia akibat bencana sebanyak 174 orang.
Adapun 48 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Selain itu melansir dari Kompas.com, juru bicara Pemerintah Provinsi NTT, Marius Adu Jemalu mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi sementara ini mencapai 24.600 orang. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anna Maria Anggita |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR