Parapuan.co - Kawan Puan, mengenali anak yang menderita down syndrome itu tak susah, ya. Sebab, dari ciri-ciri fisiknya pun sudah terlihat.
Di antaranya yakni mata sipit, leher lebih pendek, telinga kecil, badan yang tidak tinggi, serta wajah yang datar.
Kondisi di atas terjadi karena pembelahan abnormal dari kromosom 21, sehingga menimbulkan materi genetik yang berlebihan.
Alhasil terjadilah down syndrome atau sindrom down yang merupakan kelainan genetik, dan terjadi saat bayi masih di kandungan ibunya.
Dilansir dari Parents, sebenarnya, faktor penyebab bayi mengalami down syndrome pun dipengaruhi oleh berbagai hal.
Emily Jean Davidson, MD, direktur klinis Program Down Syndrome di Rumah Sakit Anak Boston menyatakan, beberapa faktor dapat meningkatkan peluang memiliki bayi dengan down syndrome.
Baca Juga: Duh! Ternyata 6 Kebiasaan di Pagi Hari Ini Bisa Memicu Stres
Berikut beberapa faktor penyebab punya keturunan down syndrome yang Kawan Puan wajib simak!
1. Riwayat
Kawan Puan, jika sebelumnya kamu memiliki anak penderita down syndrome, bisa jadi saat memiliki anak selanjutnya, maka keturunanmu berpeluang mengalami kondisi yang sama.
Baik itu down syndrome tipe trisomi 21 atau translokasi.
Bahkan pada poin ini peluang untuk memiliki keturunan down syndrome pun naik sekitar satu persen.
2. Genetika
Perlu diketahui kalau down syndrome itu ada tiga tipe yakni, mosaik, trisomi 21, dan translokasi.
Berdasarkan laporan dari National Down Syndrome Society, seperti melansir dari Self, down syndrome translokasi bisa ditularkan karena genetika yakni dari orang tua ke anak.
Di mana faktor genetika menjadi penyumbang satu persen dari semua orang yang didiagnosis down syndrome.
Jika bayi mengalami translokasi, dokter akan menyarankan untuk memeriksa kromosom kedua orang tua.
Hal ini untuk melihat apakah translokasi muncul pada bayi atau apabila salah satu orang tua adalah pembawa yang tidak terpengaruh.
Sementara untuk tipe mosaik dan trisomi 21 itu tidak diturunkan dari generasi sebelumnya.
3. Usia ibu saat mengandung
Kawan Puan, keturunan down syndrome itu bisa datang dari ibu yang mengandung dari segala umur.
Hanya saja kemungkinannya semakin meningkat seiring bertambahnya usia perempuan.
Contohnya seorang perempuan berusia 25 tahun memiliki satu kemungkinan dari 1.200 bayi dengan down syndrome.
Lalu, saat perempuan menginjak 35 tahun, risikonya semakin meningkat menjadi satu dari 320 bayi dan pada usia 40 naik lagi, sekitar satu dari 100 bayi.
Jadi bisa disimpulkan kalau peluang seseorang memiliki keturunan down syndrome makin meningkat di usia 30 hingga 45 tahun.
Baca Juga: Mengenal Gonore, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan yang Bisa Berbahaya
Mengetahui hal tersebut, hendaknya Kawan Puan yang ingin memiliki anak di usia 35 tahun, cobalah jalani uji genetik dan konseling kepada dokter terlebih dahulu.
4. Metabolisme asam folat
Faktor penunjang risiko lahirnya anak down syndrome lainnya adalah kekurangan asam folat selama masa kehamilan.
Hal ini terjadi karena metabolisme tubuh yang kurang optimal dalam tugasnya untuk memecah asam folat.
Padahal wajib diketahui kalau asam folat yang tercukupi itu berperan penting untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi selama dalam kandungan.
Baca Juga: Ingin Energimu Bertambah? Cobalah 5 Makanan Bergizi Berikut Ini
Oleh sebab itu, saat menjalani program kehamilan seperti sebelum dan saat mengandung, hendaknya Kawan Puan memenuhi kadar asam folat yang dibutuhkan.
Tak lupa juga untuk menyantap makanan bergizi ya, supaya ibu dan bayi yang ada di dalam kandungan pun sama-sama sehat. (*)
Source | : | Parents |
Penulis | : | Anna Maria Anggita |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR