Hal itu terjadi saat ia melakukan kesalahan di kelas, sehingga diperlakukan berbeda dari rekan-rekan lainnya yang laki-laki.
"Aku, misalnya kemampuanku lagi paling jelek hari itu. Ada aja, deh, pokoknya kesalahan yang aku buat," ungkap ibu satu anak ini.
"Instructor-ku, tuh, bisa kayak ngomong, 'Kamu sih dandan melulu'. Terus aku ngelihat temenku melakukan kesalahan enggak dapet perlakuan kayak gitu," imbuhnya.
Perempuan lulusan Filsafat Universitas Indonesia ini juga menambahkan, hari itu bukan hanya Mellisa yang melakukan kesalahan.
Baca Juga: Masuk Miss Grand Internasional, Ini Profil Lengkap Aurra Kharisma
"Dandan itu identik dengan perempuan, terus dia menyerang hal itu. Padahal kan enggak bener. Yang lain ada juga yang terbangnya jelek hari itu," ucap Mellisa.
Begitu berhasil lulus sertifikasi dan mendapat izin terbang, Mellisa mengaku tidak lagi mengalami diskriminasi seperti sebelumnya.
Kini, dunia penerbangan Indonesia sudah profesional dan menilai seseorang dari kemampuannya, bukan jenis kelaminnya.
Baik rekan maupun seniornya, semua memperlakukan pilot perempuan setara dengan laki-laki.
Source | : | Wawancara |
Penulis | : | Arintha Widya |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
KOMENTAR