Padahal, Mellisa menilai kesalahan yang dilakukan adalah hal umum yang tidak ada hubungannya dengan dirinya sebagai perempuan.
"Pada saat itu aku merasa, 'Aku cocok enggak, ya, di sini?' gitu. Itu akhirnya memengaruhi semuanya. Aku demotivasi," kata Mellisa.
Beruntung, Mellisa tidak sampai terpuruk dan menghentikan langkahnya yang tinggal sedikit lagi.
Ini karena dukungan dari teman-teman seperjuangan, dan keyakinan dirinya untuk tidak berhenti hanya karena masalah tersebut.
Baca Juga: Mengenal Mellisa Anggiarti, Finalis Abang None yang Jadi Pilot Garuda
Terlebih, Mellisa mempertimbangkan pula apa yang sudah dikorbankannya dan keluarga agar dirinya masuk ke sekolah penerbangan.
"Udah keluar duit banyak masa nggak menghasilkan apa-apa? Nanti keluarga gimana? Teman-teman aku gimana?" ungkap Mellisa.
Kisah Mellisa Anggiarti Memotivasi Diri
Terlepas dari berbagai kesulitan yang dialami, Mellisa bersyukur dapat bertahan hingga berhasil mewujudkan mimpinya menjadi pilot.
Ia merasa beruntung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan hobinya yang suka jalan-jalan.
Mellisa menjadikan itu sebagai motivasi untuk terus mencetak prestasi dengan jam terbang tinggi.
Selain karena sudah berjuang, hal lain yang memotivasinya adalah karena ia ingin orang lain memandang bahwa pilot perempuan dan laki-laki setara.
Source | : | Wawancara |
Penulis | : | Arintha Widya |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
KOMENTAR