Nonablative Laser
Nonablative laser juga merangsang pertumbuhan kolagen dengan pendekatan kurang agresif dan waktu pemulihannya lebih singkat.
Sayangnya hasil dari nonablative laser kurang terlihat jika dibandingkan dengan ablative laser. Jenis nonablative antara lain pulsed-dye laser, erbium, dan IPL.
Perlu diketahui kedua jenis laser resurfacing ini dapat mengatasi kerutan halus, age spots, warna kulit tidak merata, kulit rusak akibat sinar matahari, hingga bekas jerawat dari ringan sampai sedang.
Memang resurfacing laser dilakukan oleh dokter ahli, namun tetap saja perawatan ini punya risiko yang perlu diketahui oleh pasien, antara lain:
- Kemerahan, bengkak, gatal dan nyeri
Setelah resurfacing laser, mungkin kulit jadi membengkak, gatal, atau memiliki sensasi terbakar. Kemerahan mungkin intens dan bisa berlangsung selama beberapa bulan.
Baca Juga: 3 Penyebab Bopeng di Wajah, Dari Jerawat sampai Infeksi Bakteri
- Jerawat
Disarankan untuk tidak mengoleskan krim atau menggunakan perban di wajah setelah menjalankan resurfacing laser.
Pasalnya jika dilakukan dapat memperburuk kondisi wajah hingga memicu milia.
- Infeksi dan timbul bekas luka
Source | : | Parapuan |
Penulis | : | Anna Maria Anggita |
Editor | : | Citra Narada Putri |
KOMENTAR