Parapuan.co - Tak dapat dimungkiri kalau saat menjalankan usaha, Kawan Puan pernah merasa ingin mengeluh dan menyerah.
Rasa ingin mengeluh ini sudah pasti pernah muncul, terlebih jika kamu mengalami masalah dalam pemesanan maupun saat memikirkan ide untuk mengembangkan usaha.
Makanya, sangat wajar sebenarnya jika pelaku usaha sekali-kali ingin mengeluh. Namun, jangan sampai keluhan itu jadi alasan untuk menyerah, ya.
Pasalnya, jika pelaku usaha mudah menyerah saat menghadapi tantangan, kapan bisnis yang dijalankan bisa maju dan berkembang?
Tri Buana Desy Ariyanti, pemilik bisnis Kraosan dari Magelang, Jawa Tengah yang produk utamanya anyaman bambu berbagi tips nih, untuk Kawan Puan.
Dalam sesi Instagram Live "Sharing Srikandi untuk Negeri: Bantu Sesama, Sukseskan Usaha", live di Instagram Cerita Parapuan, Jumat, (1/12/2023), Desy berbagi tips mengatasi rasa ingin mengeluh.
"Sebenarnya mengeluh itu nggak apa-apa, asal disertai dengan action (tindakan)," kata perempuan lulusan Monash University, Australia itu, seperti melansir dari Parapuan.co.
Desy mengakui kalau rasa ingin mengeluh itu wajar terjadi, dan mungkin bisa mengurangi ruwetnya kepala saat diungkapkan atau diekspresikan.
"Karena mungkin mengeluh itu ekspresi yang ketika dikeluarkan akan mengurangi betapa pusingnya di dalam kepala," tambahnya.
Baca Juga: Cerita Tri Buana Desy Berdayakan Perempuan Perajin Bambu Lewat Bisnis Kraosan
Akan tetapi, Desy menegaskan bahwa pelaku ide usaha harus bisa melihat masalah yang tengah terjadi agar bisa mencari solusi.
Pasalnya jika hanya mengeluh, hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam bisnis.
Desy mengungkap pentingnya seorang pelaku ide bisnis bisa melihat lebih jauh hal apa yang sedang terjadi pada usahanya.
"Tapi yang lebih penting lagi kita perlu melihatnya secara helikopter view atau secara lebih jauh," tuturnya.
Setelah bisa melihat permasalahan dalam bisnis, yang mungkin jadi penyebab Kawan Puan ingin mengeluh, segara ambil tindakan dan cari solusi.
Desy mencontohkan misalnya penyebab rasa ingin mengeluh adalah pesanan yang sepi, maka lihat apa yang tidak perform dari strategis bisnis yang sudah dijalankan.
Bisa jadi itu channel penjualan yang kurang tepat, kondisi ekonomi masyarakat yang sedang turun, atau mungkin target pasarnya memang kurang cocok.
Desy juga mengatakan bahwa setiap bisnis, apapun bentuknya, skalanya, maupun usianya, tidak akan lepas dari yang namanya masalah pemicu rasa mengeluh.
"Bisnis itu, apapun stage-nya, istilahnya mau bisnis yang baru satu tahun atau dua tahun atau yang sepuluh tahun, dan apapun ukurannya, mau yang kecil, mikro, atau besar itu tuh pasti ada masalah," ungkapnya.
Baca Juga: Seperti Monica Amadea Founder Monomolly, Ini Ide Usaha Minim Modal untuk Mahasiswa
Desy sangat menekankan pentingnya tindakan atau aksi yang diambil oleh seorang pemilik bisnis saat menghadapi masalah penyebab rasa mengeluh.
Rasa ingin mengeluh yang tidak diikuti dengan aksi atau tindakan nyata hanya akan membuat bisnismu jalan di tempat, tidak akan berkembang.
"Kalau kita yang kecil dan baru awal aja istilahnya ada masalah terus kayak merasa itu udah titik, bukan sebuah koma, berarti apakah kita siap untuk menjadi besar?" kata Desy.
Oleh karena itu, Desy kembali menegaskan bahwa tidak apa-apa kalau ingin mengeluh, mengeluarkan kepusingan di kepala.
Tapi setelah itu, ikuti dengan aksi. Cari apa masalahnya dan temukan solusi untuk permasalahan tersebut.
"Makanya fokusnya, 'Oke nggak apa-apa mengeluh, tapi take action' yang penting itu," ungkap Desy.
Terakhir, Desy mengatakan bahwa bisnis itu penuh dengan strategi, alhasil Kawan Puan harus terus mengambil tindakan untuk menjalankannya.
"Bisnis itu full of actions sih, sebenarnya, kita butuh strategi," pungkasnya.
Semoga, tips dari Tri Buana Desy pemilik bisnis Kraosan bisa membantu Kawan Puan pelaku ide usaha agar tak tenggelam dalam rasa ingin mengeluh, ya.
Simak juga yuk, perbincangan PARAPUAN dengan Tri Buana Desy selengkapnya dalam video YouTube di bawah ini!
Baca Juga: Catat, Ini 5 Cara Maksimalkan Omset Usaha untuk Pebisnis Perempuan
(*)
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Rizka Rachmania |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR