Grid.ID - Jodoh itu rezeki, namun kapan dan bagaimana bertemunya itu misteri karena itu adalah rahasia yang hanya diketahui oleh Allah dan hanya berada di tangan-Nya.
Seperti halnya Ilaria Montebianco yang terbang dari Italia ke Indonesia hanya ingin menermui kekasihnya di Desa Tragung, Kabupaten Batang, Selasa (18/04)
Jika tidak ada aral melintang mereka berniat akan menikah sekitar satu bulan lagi.
Illaria Monterbianco tidak hanya satu-satunya wanita bule yang menikah dengan pria Indonesia.
Pria yang dinikahinya pun bukan pria terkenal atau memiliki kedudukan dan harta yang berlimpah.
Selain Illaria, ada juga Ermina Fransica, wanita asal Jerman yang menikah dengan Sumardin, pemuda asal Desa Baloli, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada hari Selasa (17/1/2017), Sumardin yang berusia 29 tahun itu melangsungkan akad nikah dengan Ermina Fransica, wanita lebih tua enam tahun dari usianya, di Kantor Urusan Agama Masamba.
Ermina Fransisca adalah wanita berusia 35 tahun asal Würzburg, sebuah kota otonom di Bayern, Jerman.
Sebelum mereka menikah, seperti layaknya anak muda, mereka juga sempat menjalani masa pacaran selama beberapa bulan.
Mereka pun akhirnya memutuskan naik ke pelaminan setelah merasa hatinya bisa disatukan.
Sumardin dan Ermina yang ditemui TribunLutra.com di kediamannya di Baloli, mengatakan awal pertemuan mereka terjadi saat Ermina berkunjung ke Baloli.
Di desa yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari pusat Kota Masamba, ibu kota Luwu Utara itu, Ermina bersama beberapa rekannya mendirikan sebuah Rumah Pohon, rumah untuk tempat belajar bahasa Inggris untuk warga setempat.
"Awal bulan tiga (2016) saya datang di sini (Baloli) tinggal di rumah Adnan (rekannya) untuk project Rumah Pohon," kata Ermina dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata.
Dalam project Rumah Pohon itu tersebut Sumardin juga ikut menjadi penggiat.
Aktivitas sebagai penggiat Rumah Pohon menjadi sambilan, dimana pekerjaan sehari-hari Sumardin adalah mengelola kebun.
Pekerjaan itu dilakoni karena pendidikannya rendah.
"Saya tidak tamat SD (sekolah dasar)," kata Sumardin.
Kendati pendidikannya rendah, tapi jiwa sosial Sumardin tinggi.
Semangatnya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa bagi warga masyarakat di desanya tak pernah pudar, sama dengan istrinya.
Semangat, jiwa yang ditumpahkan di Rumah Pohon membuat mereka bisa menyatu.
"Di situ awalnya kita mulai kenalan," katanya menambahkan.
Setelah berpacaran beberapa bulan, hasrat untuk hidup bersama selamanya timbul pada bulan September 2016.
"Pada bulan sembilan (September), kami mengurus berbagai persyaratan untuk bisa menikah," katanya yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.
Sebelum menikah, Ermina memutuskan menjadi mualaf.
Saat akad nikah, Sumardin mengenakan kopiah, sementara Ermina mengenakan kerudung.
Kepala KUA Masamba, Hatta Yasin, membenarkan pernikahan keduanya.
"Iya benar ada pria asal Balebo (Baloli) menikah dengan bule tadi pagi," kata Hatta.
Pada Juli 2016 lalu, TribunLutra.com memberitakan, seorang pemuda asal Medan, Sumatera Utara, Edi Suranta Ginting (37) mendirikan Rumah Pohon.
Rumah Pendidikan
Sesuai namanya, Rumah Pohon dibangun pada sebuh pohon yang berada di pinggir Sungai Masamba.
Selain unik, rumah pohon itu juga dijadikan tempat belajar bahasa Inggris untuk warga setempat.
Sejak dirintis pada Februari 2016 lalu, rumah tiga lantai itu telah didatangi wisatawan asing yang ingin mengabdikan dirinya mengajar bahasa Inggris.
Selain dijadikan tempat belajar, Rumah Pohon itu juga dijadikan pilot project rumah yang dibuat dari berbagai jenis sampah rumah tangga.
"Salah satu yang kami lakukan di rumah pohon ini yakni membuka kelas belajar bahasa Inggris dan menghadirkan orang-orang asing dari berbagai negara yang sedang berwisata di Indonesia," kata Edi kepada TribunLutra.com.
"Bule-bule yang mengajar di sini adalah bule yang sedang kunjungan wisata ke Indonesia dan menyempatkan diri datang di sini. Mereka tidak ada yang lama karena visa yang digunakan adalah visa wisata," katanya. (*)
Source | : | https://makassar.tribunnews.com |
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |