Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Ada sebuah kisah perseteruan yang menjadi viral di Facebook, yang melibatkan keluarga pilot yang sedang bertugas menerbangkan pesawat.
Akun Facebook dengan nama Citra Rienanti menceritakan pengalaman tidak mengenakkannya saat dirinya dalam penerbangan dari Bali ke Jakarta pada tanggal 23 Mei 2017 lalu.
(BACA JUGA: Jalan Kaki Indonesia-Mekkah, Kisah Pemuda Pekalongan ini Bikin Haru Warga Timur Tengah)
Dirinya menceritakan bahwa saat berada di penerbangan dengan salah satu maskapai domestik milik Indonesia ini, ia melihat ada seorang ibu dengan anak yang bisa masuk ke dalam kokpit pesawat dengan bebas.
Ketika dikonfirmasi ke pramugari yang bertugas, ternyata si ibu dan anak tersebut adalah keluarga sang pilot yang sedang bertugas menerbangkan pesawat yang dinaikinya itu.
Hal tersebut mengagetkannya, karena menurutnya seharusnya tidak boleh ada orang sipil yang bisa masuk ke dalam kokpit.
(BACA JUGA: Kematian Nicky Hayden Akibat Dengarkan Musik di Jalanan, So Jangan Pakai Earphone di Jalan Ya!)
Kejadian tersebut memicu pertengkaran antara dirinya dengan keluarga sang pilot.
Ketika Citra menyampaikan keberatannya, keluarga pilot tersebut justru menghampirinya dan memarahinya karena merasa dirinya sok ikut campur.
Pertengkaran terhenti karena pesawat harus mendarat di Jakarta.
Namun, alih-alih harusnya segera menuju ke tempat transit karena Citra dan keluarganya harus segera naik pesawat lain untuk pulang ke Jambi, Citra malah memilih untuk menunggu sang pilot turun dari pesawat.
(BACA JUGA: Temukan Batu ini di Gua, Penambang Batu Miskin Kaya Mendadak)
Pertengkaran pun kembali terjadi di belalai penghubung antara bandara dan pesawat.
Istri sang pilot terpancing emosi hingga ingin merebut hape Citra yang sedang hamil tersebut.
Hape tersebut digunakan untuk merekam pertengkaran tersebut.
Sampai akhirnya sang pilot bergabung dan mencoba menyelesaikan perseteruan tersebut.
Pilot yang kabarnya bernama Dimas Rio ini kemudian menjelaskan dengan tenang ke Citra, bahwa apa yang dilakukan keluarganya itu adalah bukanlah tindak pelanggaran.
Citra dan suami pun terkejut mendengar penjelasan sang pilot, bahkan sang pilot justru berbalik menawarkan Citra untuk mampir ke kokpit di lain kesempatan.
Perseteruan itupun selesai karena Citra dan keluarga harus segera bergegas ke pesawat lain yang akan membawa mereka pulang ke Jambi.
(BACA JUGA: Gara-Gara Bercadar Job Umi Pipik Pas Ramadhan yang Full Book Semua dibatalkan, Ini yang dibilang)
Jadi, siapakah yang benar dalam kasus ini?
Kalau merujuk ke kitab undang-undang penerbangan / Civil Aviation Safety Regulation (CASR) yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan pada tahun 2009 ini.
Pada bagian 121, pasal 547, di situ dinyatakan bahwa yang bisa masuk ke dalam kokpit pesawat itu adalah: kru pesawat, pelaku inspeksi yang ditunjuk oleh maskapai, pegawai pemerintah, pemegang sertifikat khusus, atau siapapun yang diizinkan oleh pilot yang memegang kendali dan telah diberikan otorisasi dari manajemen dan perusahaan maskapai penerbangan.
Kalau melihat peraturan ini, berarti jika pilot mengizinkan penumpang (yang dalam hal ini adalah istrinya) dan penumpang tersebut memiliki sertifikat khusus serta diizinkan oleh perusahaan maskapai penerbangan, maka penumpang tersebut boleh masuk kokpit.
(BACA JUGA: 2 Jam Mengintip Kehidupan Pemadam Kebakaran, yang Pantang Pulang Sebelum Padam
Dalam hal ini, sang istri yang konon adalah mantan pramugari di maskapai yang sama, maka logikanya memang sudah mengantungi sertifikat dan izin dari perusahaan maskapai tersebut, berarti boleh masuk ke kokpit.
Yang artinya sang pilot dan istri tidak melanggar peraturan apa-apa, kecuali tindakan kurang menyenangkan saat bertengkar dengan penumpang lain.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kapten Dalian Nasution SE, yang sudah 13 tahun menjadi pilot komersil di Indonesia.
“Asalkan sudah atas seizin Pilot in Command, dan penumpang itu sudah mendapat sertifikat lisensi dari perusahaan, maka orang itu boleh masuk ke kokpit” ujarnya.
“Yang tidak diperbolehkan hanya pada saat take off, landing, dan cuaca buruk” sambung pilot yang sudah mengecap jam terbang di 6 macam maskapai penerbangan yang berbeda-beda itu.
(BACA JUGA: Inilah 5 Fakta Kontroversi Jennifer Dunn, Mulai Dari Kepergok di RS Bersalin Hingga Perebut Suami Orang)
Meski peraturan pemerintah membolehkan hal tersebut, tidak semua maskapai memberikan kelonggaran terkait penumpang yang masuk ke kokpit.
Terutama setelah kejadian 9-11 di New York Amerika, yang membuat perubahan pada peraturan terkait kokpit.
Seperti Garuda Indonesia misalnya, yang sangat ketat peraturannya terkait akses ke kokpit, di mana kokpit dilarang dimasuki oleh siapapun, kecuali mesin pesawat telah mati, itupun juga atas seizin pilot dan pihak maskapai.
Sejarah juga mengingat saat pesawat Aeroflot Flight 593 yang jatuh akibat pilot mengizinkan anaknya untuk masuk ke kokpit dan mengendalikan pesawat.
Nahas, sang anak secara tidak sengaja malah mematikan auto pilot yang mengakibatkan pesawat tersebut jatuh dan menewaskan semua penumpangnya. (*)