Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso
Grid.ID - Balai Karantina Pertanian (Barantan) Bandara Soekarno-Hatta kembali temukan larva lalat di ratusan kilogram buah jambu asal Thailand, Jumat (25/1/2019).
Larva lalat ini ditemukan Balai Karantina di 630 Kg buah jambu yang diimpor dari Thailand.
Ditambah lagi, Balai Karantina mengatakan bahwa larva lalat yang ditemukan di 630 Kg buah jambu asal Thailand ini belum pernah ada di Indonesia.
Baca Juga : Nonton BLACKPINK, Selebgram Ini Minta Dinikahi Lisa Pakai Bahasa Thailand!
Kabar penemuan larva lalat di ratusan buah jambu impor ini diungkap oleh Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Banun Harpini.
Mengutip dari Tribun Jakarta, Banun Harpini mengatakan bahwa jambu air Thailand atau Syzygium Samarangense var. Samarengense telah terinfeksi oleh larva lalat yang belum pernah ada di Indonesia.
Larva lalat yang ditemukan ini berjenis Bactrocera correcta.
Baca Juga : Kereta Sambar Minibus di Pasuruan Tewaskan 5 Orang, 1 Korban Selamat Mahasiswi Asal Thailand
Kepala Barantan juga mengungkapkan, bahwa penemuan larva lalat di ratusan kilogram buah asal Thailand ini diduga merupakan ancaman bio terorisme.
Pasalnya, buah jambu Thailand ini dikirim dan dibungkus dengan rapi di dalam kargo yang ditemukan.
"Kalau kami telusuri lagi kan itu bisa saja sebuah ancaman bio-terorism. Karena itu terbungkus rapih dan di dalamnya jelas ada larva yang belum ada di Indonesia," ungkap Banun, dikutip Grid.ID dari Tribun Jakarta.
Baca Juga : Intip Rumah Mewah Tempat Anang dan Ashanty Berlibur di Chiang Mai Thailand, Ada Kolam Renang Super Besar!
Menurutnya, jambu air yang terinfeksi larva lalat ini dapat membahayakan tanaman buah lainnya di Indonesia.
Ratusan kilogram jambu air asal Thailand ini lantas dimusnahkan oleh Barantan dengan cara dibakar di dalam incerator bersama dengan puluhan tanaman impor lain yang terindikasi mengandung virus serta bakteri.
Tak cukup sampai disini, pihak Balai Karantina Pertanian akan melaporkan pihak yang dianggap bertanggung jawab atas penemuan mengejutkan ini.
Baca Juga : Paniknya Ashanty Saat Arsy Hilang di Tengah Mal Terbesar di Bangkok, Thailand
"Untuk kasus yang ini juga pelakunya sedang kita lakukan tindakan hukum dan proses sedang berlangsung. Maksimal penjara tiga tahun," tegas Banun
Penemuan larva lalat di impor buah jambu asal Thailand bukan yang pertama kali terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.
Mengutip Tribun Jabar, Balai Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta sebenarnya pernah menjumpai hal yang sama pada Juli 2018 lalu.
Bukan larva, kala itu Balai Karantina menemukan 630 kilogram buah jambu yang diimpor tersebut sudah dalam kondisi yang busuk serta teridentifikasi membawa serangga hidup.
Serangganya pun sama, yakni lalat buah berjenis Bactrocera correcta.
Kejadian yang sama ini kembali terjadi pada Jumat (25/1/2019), padahal pihak Badan Karantina Pertanian telah mengajukan komplain ke Thailand dengan mengirimkan Notification of Non Compliance (NNC) pada tahun 2018 lalu.
"Kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Buah yang telah tersertifikasi, namun karena kurang telitinya negara pengekspor masih mengandung hama. Karantina memeriksa ulang setiap produk pertanian impor guna kehati-hatian keamanan pangan negara. Kami telah ajukan complain," ungkap Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Barantan, Dr. Antarjo Dikin, pada tahun 2018 lalu. (*)
Source | : | Tribun Jabar,tribun jakarta |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |